img_title
Foto : The times of Israel

Pemakaman gadis berusia 22 tahun ini pun kemudian menuai demo besar-besaran di Republik Iran. Para pendemo berkumpul di Saqez, kota tempat tinggal Mahsa Amini dan langsung mengecam keras pemimpin tertinggi Iran, Ayatollah Ali Khomenei.

Dipukuli

daily news
Foto : daily news

Ayah Mahsa Amini bersaksi bahwa putrinya memang dipukuli saat ditangkap oleh polisi. Hal ini langsung menjadi sorotan sebab polisi membantah melakukan adanya kekerasan dan menyebut gadis berusia 22 tahun itu meninggal dunia karena masalah jantung.

“Tidak jelas bagaimana ia dipukuli. Para wanita yang berada di ambulans berkata ia dipukul di kepala," ujar Amjad Amini kepada media Kurdi, Rudaw.

Ayahnya juga membantah bahwa putrinya pingsan karena penyakit adalah kabar bohong. Aksi demo pun dilakukan besar-besaran. Para wanita Iran bahkan berani membuka hijab mereka di pinggir jalan sebagai bentuk protes.

Demonstrasi pun semakin meluas dan juga terjadi di London dan Paris. Mereka menuntut untuk Republik Iran mengupas kasus kematian Mahsa Amini. (hij)

Topik Terkait