img_title
Foto : Www.freepik.com/jcomp

IntipSelebGejala DBD (Demam Berdarah Dengue) perlu anda ketahui agar lebih waspada. Demam Berdarah Dengue merupakan penyakit yang berasal dari nyamuk yang hidup di daerah tropis dan subtropis. Menurut catatan yang telah dilakukan oleh Kementerian Kesehatan (Kemenkes), sepanjang tahun 2021, terdapat lebih dari 68 ribu kasus DBD di seluruh Indonesia dengan kasus kematian mencapai 664 orang.

Hal ini tentunya membuat penyakit yang satu ini perlu anda waspadai, sebab, sebagai negara tropis, keberadaan nyamuk di lingkungan sekitar sering kali muncul terlebih lagi saat musim kemarau. Lantas jika tergigit nyamuk yang membawa virus DBD, kira-kira gejala DBD apa saja yang akan terasa?

Untuk mengetahui tentang informasi terkait DBD, berikut ini akan kami bahas tentang penyebab hingga gejala DBD yang akan muncul pada penderitanya.

Penyebab Demam Berdarah

Sebelum membahas lebih lanjut terkait penyakit DBD, anda perlu tahu apa yang menyebabkan seseorang bisa terkena penyakit yang satu ini. Penyakit Demam Berdarah ternyata disebabkan oleh empat jenis virus dengue. Tipe penularan penyakit ini pun tidak melalui droplets atau hanya karena berdekatan dengan penderita saja, akan tetapi disebabkan oleh nyamuk yang menjadi perantara penyebaran virus dengue tersebut.

Terdapat dua nyamuk yang bisa menularkan virus ini yakni Aedes aegypti dan Aedes albopictus. Biasanya, kedua jenis nyamuk ini sering kali ditemui di dalam maupun di sekitar pemukiman. Proses penyebaran virusnya dimulai saat nyamuk menggigit seseorang yang terjangkit DBD, kemudian dari nyamuk tersebut secara tidak langsung telah ikut menghisap darah sekaligus virus dengue dari si pasien.

Lalu, saat nyamuk yang terinfeksi menggigit orang lain, virus tersebut akan memasuki aliran darah orang yang tidak terinfeksi sehingga terjadinya penyebaran virus dan menjadikan orang tersebut jadi terinfeksi. Mungkin anda akan berpikir apabila seseorang terinfeksi suatu penyakit yang berasal dari virus, maka ke depannya orang tersebut akan memiliki sistem kekebalan tubuh yang lebih baik sehingga akan sulit terinfeksi kembali dengan penyakit yang sebelumnya diderita.

Akan tetapi ini tidak berlaku pada virus dengue. Jika anda terinfeksi oleh birus ini, maka kamu tetap berisiko terkena penyakit yang disebabkan oleh virus dengue lainnya. Bahkan kemungkinan risikonya akan semakin bertambah parah.

Gejala DBD (Demam Berdarah)

Usai mengetahui apa yang menyebabkan seseorang bisa terkena penyakit demam berdarah, kini anda juga perlu tahu gejala DBD apa saya yang akan anda rasakan apabila terjangkit penyakit ini. Dalam beberapa kasus, ada orang-orang yang justru tidak mengalami gejala DBD usai terinfeksi.

Hal ini karena biasanya gejala DBD tidak langsung terasa usai tertular virus saja, akan tetapi biasanya membutuhkan setidaknya 4 hingga 10 hari untuk anda merasakan gejala DBD usai digigit nyamuk. Selain itu, masih banyak pula yang salah mengartikan ketika mengalami gejala DBD dengan beranggapan bahwa gejala tersebut hanyalah karena penyakit lain yang tergolong ringan.

Lantas apa saja, sih, gejala DBD yang umumnya terjadi? Simak beberapa gejala DBD berikut ini.

- Suhu tubuh tinggi mencapai 40 derajat celcius
- Sakit kepala.
- Nyeri otot, tulang atau sendi.
- Mual dan muntah.
- Sakit di belakang mata
- Kelenjar bengkak.
- Ruam.

Pengobatan DBD

Usai mengetahui apa saja gejala DBD yang umumnya dirasakan oleh penderita DBD, berikutnya akan dibahas terkait pengobatan yang bisa anda lakukan apabila terjangkit DBD. Namun sekadar informasi, hingga saat ini masih belum ada pengobatan khusus untuk penyakit ini.

Akan tetapi, jika anda telah dinyatakan pulih dari DBD maka anda perlu minum banyak cairan. Selain itu anda juga perlu menghubungi dokter apabila anda menemukan tanda dan gejala dehidrasi berikut ini:

- Berkurangnya buang air kecil.
- Sedikit atau tidak ada air mata.
- Mulut atau bibir kering.
- Kelesuan atau kebingungan.
- Ekstremitas dingin atau lembap;

Selain itu, mungkin ada beberapa orang yang memberli obat acetaminophen untuk mengobati DBD. Sebenarnya, obat acetaminophen ini hanya mampu untuk membantu mengurangi nyeri otot dan demam.

Akan tetapi, jika anda mengidap penyakit DBD, maka anda perlu menghindari jenis obat pereda nyeri lainnya, termasuk aspirin, ibuprofen dan naproxen sodium. Hal ini disebabkan, obat pereda nyeri ini berkemungkinan dapat meningkatkan risiko komplikasi perdarahan.

Kemudian jika anda mengalami demam berdarah yang parah, kamu sangat dianjurkan untuk:

- Perawatan suportif di rumah sakit.
- Penggantian cairan dan elektrolit intravena (IV).
- Pemantauan tekanan darah.
- Transfusi darah untuk menggantikan kehilangan darah.

Pencegahan Demam Berdarah

Usai mengetahui bagaimana cara pengobatan serta gejala DBD, berikut ini adalah sederet langkah pencegahan agar anda bisa terhindari dari penyakit DBD. Organisasi Kesehatan Dunia menekankan bahwa vaksin itu sendiri bukanlah alat yang efektif untuk mengurangi demam berdarah di daerah-daerah di mana penyakit ini sering mewabah.

Pencegahan gigitan nyamuk dan pengendalian populasi nyamuk masih menjadi metode utama untuk mencegah penyebaran demam berdarah.Tentu anda pastinya tahu bukan tentang istilah mencegah lebih baik dari pada mengobati, maka anda perlu mengetahui cara pencegahannya.

Tips berikut ini cocok untuk anda yang tinggal atau berpergian ke daerah yang bepotensi sebagai tempat hidup nyamuk dan berkemungkinan anda terkena penyakit ini, anda wajib menyimak tips berikut ini agar mengurangi risiko gigitan nyamuk:

- Gunakan AC atau kelambu yang dipasang diventilasi dan tempat tidur. Hal ini tentunya baik untuk mencegah atau menghalau nyamuk yang hendak menggigit anda. Belum lagi nyamuk yang membawa virus dengue paling aktif dari fajar hingga senja, tetapi mereka juga dapat menggigit pada malam hari.

- Pakai pakaian pelindung saat kamu pergi ke daerah yang dipenuhi nyamuk, kenakan baju lengan panjang, celana panjang, kaus kaki, dan sepatu.

- Gunakan obat nyamuk seperti permetrin karena mereka dapat diaplikasikan pada pakaian, sepatu, perlengkapan berkemah, dan kelambu.

- Selain itu yang tak kalah penting adalah memperhatikan kebersihan lingkungan. Nyamuk hidup di genangan air yang kotor oleh sebab itu anda bisa menutup atau menghilangkan genangan air yang menjadi tempat tinggal nyamuk.

- Melakukan penyemprotan fogging secara berkala. Penyemprotan menggunakan asap ini bisa menghilangkan nyamuk dan juga jentik-jentik yang akan menjadi bakal nyamuk. Anda bisa bekerja sama dengan warga sekitar atau para tetangga anda untuk melakukan proses fogging ini karena manfaatnya akan anda rasakan bersama.

Demikian adalah pembahasan mengenai gejala DBD hingga cara mengobati dan pencegahannya. Apabila anda mulai merasakan gejala DBD ada baiknya anda tidak menganggapnya sepele dan segera periksakan kondisi anda agar kondisi anda tidak semakin memburuk nantinya.

Semoga informasi seputar penyakit DBD di atas dapat bermanfaat bagi anda serta menambah pengetahuan anda, terutama tentang pencegahan penyakit DBD. (nes)

Topik Terkait