img_title
Foto : Pinterest

IntipSeleb – Sejumlah keluhan yang sering kita abaikan biasanya berisiko fatal bagi kesehatan tubuh. Berbagai jenis penyebab vertigo yang sering kita alami, memungkinkan kesehatan kita menjadi semakin drop dan harus tetap waspada.

Vertigo biasanya sering dianggap sebagai sakit kepala biasa, namun jangan salah Penyakit ini bisa menjadi serius jika sering diabaikan dan tidak cepat dicegah.

Jika Anda mengalami vertigo, Anda mungkin merasa seperti penglihatan sedang bergerak atau berputar padahal tidak. Atau Anda mungkin merasa lingkungan Anda bergerak padahal sebenarnya tidak. Banyak orang menggambarkan vertigo adalah sebagai bentuk perasaan pusing, tetapi sebenarnya ini adalah kondisi yang agak berbeda.

Serangan vertigo bisa terjadi secara tiba-tiba dan hanya beberapa detik untuk kondisi yang ringan saja. Namun, untuk kondisi vertigo yang parah biasanya memiliki durasi yang cukup lama dan bisa berlangsung selama beberapa hari. Itu mengapa pengidapnya sulit beraktivitas secara normal.

Vertigo adalah salah satu kondisi yang sering dikeluhkan oleh banyak orang. Gejala yang ditimbulkan dapat berupa pusing yang berputar. Bahkan, orang yang mengalaminya akan merasa sekelilingnya ikut berputar. Pada kondisi vertigo yang parah, seseorang dapat kehilangan keseimbangannya dan sulit untuk melakukan segala aktivitas.

Cara terbaik untuk menggambarkan vertigo adalah dengan memutar tubuh Anda beberapa kali dan merasakan kondisi yang dihasilkan. Vertigo dapat terjadi ketika seseorang melihat ke bawah dari ketinggian, namun biasanya mengacu pada pusing yang terjadi karena masalah pada telinga bagian dalam atau otak.

Vertigo merupakan gejala sensasi diri sendiri atau ruangan sekeliling yang terasa berputar. Atau bisa juga dipahami sebagai sensasi di mana tubuh terasa melayang seakan mau jatuh. Serangan vertigo bervariasi, bisa berupa pusing ringan berdurasi sebentar hingga yang parah dan berlangsung lama. Jika Anda mengalami yang kedua, dapat dipastikan aktivitas harian akan terganggu karena kesulitan menjaga keseimbangan tubuh.

Vertigo tergolong jarang dialami oleh anak-anak. Namun, bukan tidak mungkin jika anak terserang kondisi yang satu ini. Vertigo baru mulai sering terjadi pada orang dengan usia 20 tahun ke atas, dan akan menjadi kondisi yang cukup umum pada usia setelahnya. Efek atau konsekuensi dari kondisi ini akan menjadi lebih parah jika Anda mengalaminya pada usia lanjut.

Sakit kepala parah karena vertigo bisa membuat keseimbangan tubuh Anda perlahan mulai hilang. Akibatnya, tubuh Anda jadi mudah goyah dan sulit untuk memijakkan kaki dengan mantap. Selain itu, pusing dan sakit kepala yang Anda rasakan juga bisa membuat penderitanya mengalami mual, muntah, keluar keringat berlebih, telinga berdenging, dan bahkan gerakan mata tidak normal (nistagmus).

Jika kondisi ini dibiarkan berlanjut, pengidap vertigo bisa terjatuh karena kehilangan keseimbangan dan tidak bisa berdiri. Apabila telah berbaring dan menutup mata, pengidap juga akan tetap merasa tubuhnya berputar dan rasa berdebar hingga dapat memicu pingsan.

Serangan awal vertigo biasanya berlangsung selama beberapa jam saja. Namun, jika tidak segera ditangani, vertigo akan selalu kambuh yang dapat meningkatkan risiko terjadinya stroke.

Penyebab Vertigo

Perlu diketahui, vertigo bukanlah sebuah penyakit, melainkan gejala dari suatu masalah kesehatan pada tubuh. Vertigo bisa muncul sebagai tanda penyakit tertentu.

Maka dari itu, penanganan vertigo dilakukan tergantung pada penyakit yang menjadi penyebabnya. Beberapa kasus vertigo bisa sembuh tanpa pengobatan, karena otak berhasil beradaptasi dengan perubahan pada telinga bagian dalam.

1. Neuritis Vestibular

Neuritis Vestibular penyakit yang ditandai dengan timbulnya vertigo akut dengan nistagmus spontan dan disertai dengan gejala vegetatif. Penyebab utama neuritis vestibuler sampai saat ini masih menjadi perdebatan. Namun agen virus, gangguan vaskuler dan reaksi imun dicurigai berperan dalam neuritis vestibuler.

Biasanya, gangguan ini sering dialami oleh orang yang terkena vertigo lantaran terlalu kelelahan dan kurangnya istirahat. Begitupun dengan gizi dan stamina tubuh, yang semakin nenurun.

2. Labirinitis

Gangguan Labirinitis yaitu rasa nyeri bagian dalam yang dapat menyebabkan gangguan keseimbangan. Kondisi ini dapat disebut juga dengan neuritis vestibular.

Peradangan pada infeksi telinga dalam terjadi pada struktur telinga bernama labirin yang berfungsi sebagai pengatur keseimbangan. Jika mengalami iritasi, labirin mengirim sinyal yang keliru ke otak. Radang telinga ini mungkin sering dihubungkan dengan kondisi kehilangan pendengaran, vertigo (sensasi berputar), kehilangan keseimbangan, dan mual.

3. Penyakit Meniere

Penyakit ini merupakan kelainan pada telinga bagian dalam yang menimbulkan gejala berupa pusing berputar (vertigo), telinga berdenging (tinnitus), tuli yang hilang timbul, dan tekanan pada telinga bagian dalam.

Gejala penyakit Meniere bisa terjadi dalam durasi yang berbeda-beda pada tiap penderitanya. Ada yang mengalaminya selama beberapa menit, tapi ada juga yang berjam-jam. Biasanya dibarengi dengan vertigo, namun seringkali dianggap sebagai gangguan biasa.

4. Vertigo posisi paroksismal jinak atau BPPV

BPPV seringnya disertai dengan mual atau pun muntah, walaupun jarang terjadi. Selain itu, seseorang yang mengidap vertigo karena BPPV akan sulit untuk mengendalikan mata atau nistagmus. Kondisi ini bisa menyebabkan kehilangan keseimbangan dan penglihatan menjadi gelap, serta dapat terjadi dalam beberapa menit hingga hitungan jam.

BPPV atau vertigo posisi paroksismal jinak adalah salah satu penyebab vertigo yang umum terjadi. Hal ini dapat terjadi karena gerakan tertentu pada kepala, ketika tubuh berdiri atau membungkuk, atau pun berputar di tempat tidur. Serangan BPPV akan terjadi dalam jangka waktu yang sebentar, intens, dan berulang.

Vertigo yang disebabkan BPPV ini diduga karena serpihan kecil kristal kalsium karbonat yang pecah di lapisan saluran telinga bagian dalam. Potongan-potongan tersebut umumnya tidak menyebabkan masalah, kecuali potongan tersebut masuk ke bagian telinga yang penuh dengan cairan. BPPV umumnya terjadi pada orang tua dan sebagian besar kasus terjadi pada orang yang usianya lebih dari 50 tahun.

5. Vertigo Sentral

Vertigo sentral disebabkan oleh masalah pada bagian otak, yaitu serebelum (terletak di bagian bawah otak) atau batang otak (terletak di bagian bawah otak ke sumsum tulang belakang).

Penderita vertigo sentral sering kali merasakan pusing berputar yang muncul secara tiba-tiba, berlangsung dalam jangka waktu lama, dan terasa lebih berat. Kondisi ini juga dapat disertai dengan gejala lain, seperti gangguan penglihatan dan pendengaran, sakit kepala, tubuh terasa lemas, serta sulit menelan.

6. Vertigo Periferal

Gangguan ini biasanya salah satu jenis vertigo yang dialami oleh sebagian besar penderita penyakit vertigo. Penyebab vertigo periferal yang utama adalah gangguan pada telinga bagian dalam Anda. Padahal, seharusnya bagian telinga dalam salah satunya bertugas untuk mengatur keseimbangan tubuh.

Jika telinga bagian dalam mengalami masalah, entah karena adanya infeksi virus ataupun peradangan pada telinga, maka sinyal yang seharusnya dikirim ke otak pun akan terganggu. Akhirnya, Anda akan mengalami sakit kepala hebat yang membuat tubuh mudah goyah. Bukan itu saja, ada beberapa hal lain yang bisa menjadi penyebab vertigo periferal.

Normalnya ketika Anda menggerakkan atau merubah posisi kepala, maka area telinga bagian dalam akan memberi sinyal tentang posisi kepala Anda. Sinyal ini akan dikirim ke otak agar bisa membantu menjaga keseimbangan tubuh dan fungsi pendengaran dengan baik.

Topik Terkait