img_title
Foto : Ddhk.org

IntipSelebKisah Nabi Zakaria diabadikan dalam Al-Quran dan hadits agar menjadi pembelajaran untuk orang-orang yang beriman. Iman kepada nabi dan rasul merupakan bagian dari enam rukun iman. Oleh karena itulah idealnya umat Islam mengetahui kisah dan perjuangan para nabi dalam berdakwah.

Jumlah nabi dan rasul yang diutus oleh Allah SWT tak terhingga jumlahnya, namun ada 25 nabi dan rasul yang wajib diketahui dan diimani, termasuk Nabi Zakaria.

Selayaknya kisah dan perjalanan para nabi dan rasul lainnya, kisah Nabi Zakaria pun hadir dengan pelajaran dan hikmah tersendiri yang sangat menginspirasi.

Kisah Nabi Zakaria diwarnai dengan masa-masa saat dirinya merawat Maryam seperti anak sendiri, hingga ujian berupa ditundanya Nabi Zakaria dari memiliki buah hatinya sendiri. Nah, untuk Anda yang ingin mempelajari kisah lengkapnya, cari tahu lewat artikel berikut ini.

Mengenal Nabi Zakaria

Freepik/rawpixel.com
Foto : Freepik/rawpixel.com

Sebelum berlanjut lebih jauh membahas tentang kisah Nabi Zakaria, sebaiknya kita mengetahui terlebih dahulu siapakah sosok nabi yang satu ini.

Nabi Zakaria Alaihi Salam (AS) merupakan seseorang yang berasal dari Bani Israil. Ia lahir sebelum 91 Masehi dan tinggal di Palestina. Nabi Zakaria juga masih merupakan keturunan dari Nabi Sulaiman AS.

Sehari-harinya, Nabi Zakaria AS dikisahkan mencari nafkah sebagai seorang tukang kayu. Sama seperti nabi dan rasul lainnya, kesalehan dan kebaikan akhlak Nabi Zakaria tentu tak perlu diragukan lagi.

Ia tak pernah luput berdoa kepada Allah SWT, dan memiliki kepribadian yang rendah hati serta selalu mensyukuri setiap nikmat dari Allah. Gaya hidupnya pun sederhana dan tidak boros atau menghamburkan uang.

Nabi Zakaria sendiri diutus oleh Allah SWT sebagai seorang nabi di usianya yang sudah tak muda lagi, yakni saat sudah menginjak usia 90 tahun. Kisah Nabi Zakaria disebutkan dalam Al-Quran sebanyak 8 kali, contohnya pada Surah Al-Imran ayat 3, dan Surah Maryam ayat 19.

Dirinya juga diketahui memiliki seorang istri, akan tetapi ia dan sang istri harus menghadapi ujian yang menyebabkannya tak dikaruniai anak selama beberapa tahun lamanya.

Kisah Nabi Zakaria Beserta Keluarga Imran dan Maryam

theessoteric.wordpress.com
Foto : theessoteric.wordpress.com

Tak banyak literatur yang menjelaskan tentang hubungan Nabi Zakaria dengan Imran, sehingga informasi mengenai hubungan persis antara keduanya pun belum banyak diketahui.

Meski begitu, dijelaskan bahwa istri Imran merupakan ipar dari Nabi Zakaria. Suatu ketika, istri Imran melahirkan seorang putri yang kemudian dinamai Maryam.

Naasnya, Imran selaku ayah Maryam ternyata meninggal di usia yang masih muda. Sehingga Maryam kecil saat itu terpaksa kehilangan sosok ayah. Peristiwa ini pun memunculkan permasalahan terkait siapa yang harus menggantikan Imran dalam merawat Maryam.

Orang-orang Bani Israil saat itu menginginkan kehormatan untuk bisa mengasuh Maryam. Sehingga agar adil, dibuatlah undian untuk menentukan siapa yang berhak merawat Maryam. Setiap orang diminta untuk menuliskan nama mereka dan memasukkannya ke dalam sebuah wadah.

Kemudian di antara nama-nama yang sudah tercampur dalam wadah itu, diambillah satu nama secara acak. Saat pengambilan pertama, nama Nabi Zakaria muncul. Akan tetapi, orang-orang Bani Israil saat itu rupanya tidak puas dan melakukan pengundian ulang.

Pada pengambilan nama kedua, ternyata nama Nabi Zakaria muncul lagi. Begitu juga dengan pengambilan nama seterusnya, nama Nabi Zakaria rupanya terus saja muncul. Hal ini membuat orang-orang Bani Israil akhirnya pasrah dan membiarkan Maryam berada dalam pengasuhan Nabi Zakaria.

Meskipun Maryam bukan anak kandungnya, namun Nabi Zakaria mengasuh gadis kecil itu dengan sepenuh hati seolah Maryam adalah buah hatinya sendiri. Ia bahkan membuatkan ruang khusus di Baitul Maqdis untuk Maryam beribadah yang dinamakan Mihrab.

Ujian Nabi Zakaria dalam Memiliki Keturunan

myislam.org
Foto : myislam.org

Perjuangan dan doa sang nabi untuk memiliki keturunan menjadi bagian dari kisah Nabi Zakaria yang paling sering diceritakan. Ia beserta istrinya tak henti berdoa kepada Allah SWT agar dapat diberikan keturunan.

Nabi Zakaria sangat menginginkan kehadiran seorang anak sehingga kelak akan ada yang meneruskan perjuangannya dalam berdakwah. Salah satu doa Nabi Zakaria bahkan diabadikan dalam Al-Quran, yakni pada Surah Maryam ayat 4-6 yang artinya:

Dan sungguh, aku khawatir terhadap kerabatku sepeninggalku, padahal istriku seorang yang mandul, maka anugerahilah aku seorang anak dari sisi-Mu yang akan mewarisi aku dan mewarisi dari keluarga Yakub, dan jadikanlah dia, ya Tuhanku, seorang yang diridhai,”

Ada pula doa lainnya yang dipanjatkan Nabi Zakaria yang diabadikan pada Surah Ali Imran ayat 38 yang artinya:

Ya Tuhanku, berilah aku dari sisi Engkau seorang anak yang baik. Sesungguhnya Engkau maha Pendengar doa.”

Saat itu, dirinya sudah semakin menua dan sang istri juga mengalami kondisi mandul. Meski begitu, ia bersama istrinya selalu berdoa dan memohon kepada Allah SWT.

Allah Mengabulkan Doa Nabi Zakariya

Setelah berdoa tanpa henti, akhirnya permintaan Nabi Zakariya dikabulkan oleh Allah SWT. Momen tersebut juga tercatat dalam Al-Quran Surah Maryam ayat 7-9 yang artinya:

“ ‘Wahai Zakaria! Kami memberi kabar gembira kepadamu dengan seorang anak laki-laki bernama Yahya, yang Kami belum pernah memberikan nama seperti itu sebelumnya’. Dia (Zakaria) berkata ‘Ya Tuhanku, bagaimana aku akan mempunyai anak, padahal istriku seorang yang mandul dan aku sesungguhnya sudah mencapai usia sangat tua?’. (Allah) berfirman, ‘Demikianlah, hal itu mudah bagi-Ku; sungguh engkau telah Aku ciptakan sebelum itu, padahal (waktu itu) engkau belum berwujud sama sekali.’

Mendapatkan kabar gembira bahwa ia akan memiliki anak, Nabi Zakaria pun begitu senang dan merasa tak sabar. Ia memohon kepada Allah SWT agar memberikan pertanda jika nanti sudah dekat waktunya ia memiliki anak.

“Dia (Zakaria) berkata, ‘Ya Tuhanku, berilah aku suatu tanda.’ Allah berfirman, ‘Tanda bagimu adalah engkau tidak berbicara dengan manusia selama tiga hari kecuali dengan isyarat. Dan sebutlah (nama Tuhanmu banyak-banyak, dan bertasbihlah 9memuji-Nya) pada waktu petang dan pagi hari.” (QS. Ali Imran: 34)

Hikmah dari Kisah Nabi Zakaria

Dalam setiap kisah para nabi dan rasul, selalu ada hikmah yang bisa dipetik. Dalam kisah Nabi Zakaria ini, salah satu hikmahnya adalah kita harus percaya dengan rencana Allah SWT dan bahwa Dia adalah sebaik-baik perencana.

Sebagai orang yang beriman, perlu disadari jika semua manusia hanya mampu berencana sedangkan hasil akhirnya bergantung pada keputusan Allah SWT.

Hikmah dan pelajaran selanjutnya yang dapat dipetik adalah keutamaan istiqomah dalam berdoa kepada Allah. Hal itu ditunjukkan dari tindakan Nabi Zakaria dan istrinya yang terus menerus berdoa kepada Allah SWT agar diberikan keturunan meski harus menunggu dalam waktu lama. Berkat kegigihannya dalam berdoa, akhirnya Allah pun mengabulkan dan mengkaruniai mereka dengan seorang putra.

Seperti itulah kisah Nabi Zakaria dengan sederet pelajaran yang dapat diambil. Semoga kisah tersebut dapat menjadi tambahan inspirasi. (bbi)

Topik Terkait