IntipSeleb Lokal – Dedi Mulyadi masih menjalani proses cerai dengan istrinya, Bupati Purwakarta, Anne Ratna. Keduanya baru saja menjalani proses sidang lanjutan perceraiannya dihadiri oleh kedua belah pihak.
Namun nampaknya Dedi Mulyadi tak terima dengan alasan gugatan cerai yang dilayangkan kepadanya. Dia mengaku sudah menjalani tanggung jawab sebagai suami, termasuk mengurus rumah dan asetnya. Penasaran? Simak artikelnya di bawah ini.
Sidang Cerai
Sidang cerai antara Anne Ratna dengan Dedi Mulyadi masih terus berjalan dan hakim belum ketok palu. Padahal sudah berproses dengan tiga kali persidangan dan dua kali Dedi Mulyadi hadir dalam sidang cerainya.
Dedi Mulyadi selalu membuat kisah haru sepanjang dirinya menjalani proses sidang perceraian dengan Anne Ratna. Mulai dari kehadirannya di sidang kedua, Dedi Mulyadi naik angkot, kini dirinya ke persidangan naik ojek online.
Dedi Mulyadi selalu mengatas namakan rakyat ketika memulai kegiatan, begitu pula saat menuju ke pengadilan agama. Dia berupaya ada sumbangsihnya kepada rakyat Purwakarta, yang telah memilihnya menjadi anggota dewan perwakilan rakyat.
Beri Pembelaan
Dedi Mulyadi pun memberi pembelaan dengan gugatan cerai sang istri terhadap dirinya. Dia mengaku telah menjalankan kewajibannya sebagai pasangan dan ayah untuk anak-anaknya.
Tanggung jawab yang dilakukannya antara lain, dengan menjaga aset-aset pernikahannya hingga mengurus seluruh properti milik kedua belah pihak. Dedi sempat berseloroh tentang vila mewah yang dimilikinya bersama Anne Ratna.
Dedilah yang membayar kebutuhan pengurusan vila hingga membayar listrik yang mencapai nilai Rp20 juta per bulan. Dedi menyebut, sebagai pemimpin semua kebutuhan keluarganya sudah dipenuhi oleh negara mulai dari beras hingga sandang.
Dia pun mengatakan, harusnya tak perlu lagi seorang pemimpin memikirkan urusan pribadi, melainkan fokus hanya untuk mengurus rakyat. Masih banyak rakyat Purwakarta yang susah, seperti tidak bisa makan, suaminya dipecat dari pekerjaan, istri jualan kopi pinggir jalan, hingga anak belia menjadi Pekerja Seks Komersial (PSK).
"Yang kita fikirkan sekarang sebagai pemimpin, bukan lagi dapur kita karena sudah lebih. Yang sekarang harus kita fikirkan hari ini, ada warga Purwakarta yang dirumahkan jumlahnya ribuan, istri-istrinya sampai jualan kopi di pinggir jalan, hari ini ada orang usia 21 tahun udah jadi PSK karena untuk biaya hidup. Yang harus kita fikirkan itu, karena pemimpin itu, sudah tidak boleh lagi memikirkan dirinya," ujar Dedi Mulyadi, seperti dilansir dari Instagram @insta_julid, Kamis, 17 November 2022. (rgs)