“Abis itu gua balik ke rumah, karena gua tahu nyokap gua kena kanker, terus tulang ekornya juga retak di hari yang sama,” cerita Abidzar.
"Oh iya?" tanya Densu yang terkejut dengan cerita Abidzar.
Mengetahui kondisi sang ibu, Abdizar langsung bersikap layaknya seorang laki-laki. Ia memilih menghadapi masalah dengan musyawarah untuk menemukan jalan keluarnya.
“Terus gua balik ke rumah, pagi, gua langsung manggil kakak sama nyokap gua. Gua dudukin bareng, kita ngobrol,” ujar Abidzar.
“Ngobrolnya gua nggak mau dari nada yang tinggi, selalu dari nada yang pelan. Dari hati ke hati, biar sama-sama ngerasain akhirnya jadi terbuka dan lowong,” pungkasnya.
Alhasil, masalah yang menyebabkan putra mendiang Uje kabur dari rumah itu akhirnya bisa terselesaikan dengan baik. (jra)