Foto : Instagram/@pevpearce

Sri Asih adalah jagoan wanita pertama Indonesia, karena komiknya dirilis pada tahun 1954 oleh RA Kosasih. Menurut Imansyah Lubis, Project Manager BumLlangit, Bapak Komik Indonesia itu menciptakan Sri Asih sebagai sosok wanita yang ideal.

"Udah cantik, kaya, pinter, jago bahasa asing, jalan-jalan keluar negeri, punya pekerjaan yang bagus segala macem. Pak Kosasih kayak mau kasih role model pada kita semua, khususnya wanita Indonesia," ujarnya saat diwawancara VIVA.

Diakui Pevita bahwa Sri Asih merupakan film action pertamanya. Selama menguasai karakter sebagai Sri Asih, Pevita mengaku bahwa hal tersebut menyenangkan. Namun untuk melakukan sesuatu yang belum pernah dilakukan sebelumnya terdapat beberapa tekanan untuk dirinya. Terlebih, Gundala mendapat antusias yang cukup tinggi, dan banyak orang berharap lebih untuk film Sri Asih.

“Aku mulainya dari nol, dari enggal bisa action sama sekali, bela diri atau memang sebelumya akupun enggak ada basic bela diri. Jadi ini dibentuk dari nol dan challenge-nya untuk bisa koreo itu, itu harus punya muscle memory nya. Dan untuk membentuk muscle memory, dedikasinya itu lumayan, disiplinnya juga lumayan menantang” jelas Pevita dikutip dari VIVA.co.id.

Pevita Pearce latihan sampai berdarah-darah

Beberapa kesulitan ia hadapi selama mempersiapkan karakter sebagai Sri Asih. Berawal dari hanya mengobrol ditawari proyek Sri Asih, sampai Pevita tidak pernah membayangkan bahwa Sri Asih yang dibuat oleh RA Kosasih, 50 tahun yang lalu bisa dijadikan film. Terlebih, dirinya dapat memerankan Sri Asih, jagoan wanita asli Indonesia.

Tak hanya itu, Pevita juga merasa gregret karena keluar dari zona nyamannya. Merasa bangga karena pada akhirnya Indonesia memiliki universe seperti jagad sinema BumiLangit, ia berharap masyarakat senang dan bangga akan partisipasinya dalam film Sri Asih.

Topik Terkait