Lonjakan minat ini diakui oleh pemain ritel besar Indonesia. Salah satu buyer dari perusahaan ritel terkemuka, FoodHall, mengungkapkan bahwa tren K-Food bukan lagi sekadar tren sesaat.
“Berkat popularitas K-Food akhir-akhir ini, beberapa toko lokal dengan jaringan nasional cenderung meningkatkan proporsi produk makanan Korea,” kata buyer tersebut.
Ia menambahkan bahwa perusahaannya juga sedang meninjau berbagai produk halal dari perusahaan peserta Paviliun Korea yang ditemui dalam pameran ini untuk diperkenalkan kepada konsumen lokal, menunjukkan komitmen K-Food untuk memenuhi standar halal di Indonesia.
Upaya perluasan ini didukung penuh oleh aT. Mereka secara proaktif menjembatani perusahaan Korea dengan para buyer dari jaringan toko nasional hingga toko-toko daerah, sehingga kontrak dan MOU yang dihasilkan benar-benar mendukung ekspansi produk K-Food hingga ke kota-kota tier dua dan tiga di masa mendatang.
Jeon Ki-chan, Direktur Ekspor Makanan aT, melihat pasar Indonesia sebagai pasar ekspor utama yang sangat strategis.
“Indonesia merupakan pasar ekspor utama yang membutuhkan pendekatan strategis karena memiliki populasi besar dan potensi konsumsi yang tinggi, ditambah dengan perubahan cepat dalam regulasi terkait makanan, termasuk kewajiban sertifikasi halal baru-baru ini,” jelas Jeon Ki-chan.
Ia memastikan aT akan memberikan seluruh dukungan agar perusahaan makanan domestik dapat memasuki pasar lokal dengan stabil, sejalan dengan perubahan regulasi.