Foto : Gemini AI

Para ahli bahasa dan pengamat budaya digital menyebut fenomena ini sebagai bagian dari “brainrot slang” kosakata internet yang absurd, mudah diulang, dan tidak perlu dipahami secara mendalam.

Bagi Generasi Alpha, keseruan “67” bukan pada artinya, melainkan pada reaksi sosial yang muncul. Ketika seseorang mengucapkan “six-seven”, orang lain yang “satu frekuensi” akan langsung tertawa atau merespons, sementara generasi lebih tua justru kebingungan.

Fenomena ini bahkan tidak hanya terjadi di Indonesia. Di Amerika Serikat, beberapa restoran dilaporkan menghapus nomor 67 dari sistem antrean karena setiap kali nomor tersebut dipanggil, pengunjung langsung bereaksi berlebihan dan menimbulkan kegaduhan.

Dinobatkan sebagai Word of the Year 2025

Popularitas “67” semakin menguat setelah Dictionary.com menobatkannya sebagai Word of the Year 2025. Penghargaan ini menandai bagaimana istilah tersebut dianggap merepresentasikan budaya komunikasi generasi muda saat ini cepat, absurd, dan tidak selalu rasional.

Dictionary.com menilai “67” sebagai ekspresi yang mencerminkan ketidakpastian dan respons netral dalam kehidupan digital modern.

Asal-Usul Istilah 67

Topik Terkait