Foto : Freepik

IntipSeleb Gaya Hidup – Rasulullah SAW mengajarkan kita untuk tidak menzalimi sesama umat manusia. Bahkan Allah SWT menjanjikan dosa yang besar bagi orang yang menzalimi sahabatnya.

Orang yang sedang terzalimi, diperintahkan untuk berdoa kepada Allah SWT, agar diringankan bebannya. Selain itu, berdoa kepada Allah akan mendapat pahala yang besar saat tertimpa musibah.

Kali ini Intipseleb akan mengulas tentang doa orang terzalimi. Saat orang yang sedang dizalimi memanjatkan doa orang terzalimi, niscaya Allah SWT akan memberikan syafaat luar biasa.

Nikmat yang akan diberikan Allah SWT akan lebih besar kepada orang yang dizalimi setelah dia berdoa. Doa orang terzalimi biasanya dikabulkan oleh Allah SWT. Sehingga setelah kesulitan akan datang nikmat yang tidak terhingga.

Sebaliknya, orang yang terzalimi akan mendapatkan musibah yang tidak diduga-duga. Sesungguhnya Allah SWT maga adil dan maha kuasa. Berikut artikel lengkap doa orang terzalimi, baca berjtanya sampai habis ya.

Dalil Doa Orang Terzalimi

Foto : Freepik

Dalil tentang doa orang yang teraniaya ini ada dalam Surat An-Naml ayat 62. Berikut bunyinya:

أَمَّنْ يُجِيبُ الْمُضْطَرَّ إِذَا دَعَاهُ وَيَكْشِفُ السُّوءَ وَيَجْعَلُكُمْ خُلَفَاءَ الأرْضِ أَإِلَهٌ مَعَ اللَّهِ قَلِيلا مَا تَذَكَّرُونَ

“Amman yujiibul mudhtharra idzaa da’aahu wayaksyifussuu-a wayaj’alukum khulafaa-al ardhi ailahun ma’allahi qaliilaa maa tadzakkaruun(a).”
Artinya:

“Atau siapakah yang memperkenankan (do’a) orang yang dalam kesulitan, apabila ia berdo’a kepada-Nya, dan yang menghilangkan kesusahan, dan yang menjadikan kamu (manusia) sebagai khalifah di bumi?. Apakah di samping Allah ada ilah (yang lain)?. Amat sedikitlah kamu mengingat-ingat(-Nya).” (QS. An Naml: 62).

Kemudian, Nabi Muhammad SAW juga bersabda bahwa doa orang yang terzalimi atau teraniaya tidak penghalang dan akan sangat mudah diijabah oleh Allah SWT.

وَاتَّقِ دَعْوَةَ الْمَظْلُومِ فَإِنَّهُ لَيْسَ بَيْنَهَا وَبَيْنَ الله حِجَابٌ

“Wataqida’ watalmadh ‘aumi gainnahu laysabaynahaa qa baynallaha khijaabu.”
Artinya: “Dan berhati-hatilah terhadap doa orang yang terzalimi, karena tidak ada penghalang antara doanya dengan Allah.” (H.R. Bukhori dan Muslim).

Berbicara tentang doa, kita mungkin sering mendengar bahwa ada tiga golongan yang diterima doanya, salah satunya adalah orang yang terzalimi.

Menguatkan hal ini, ada hadits Rasulullah dalam Musnad Ahmad yang berbunyi:

عَنْ أَبِي جَعْفَرٍ، قَالَ: سَمِعْتُ أَبَا هُرَيْرَةَ، يَقُولُ: قَالَ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: ثَلَاثُ دَعَوَاتٍ مُسْتَجَابَاتٌ لَا شَكَّ فِيهِنَّ: دَعْوَةُ الْمَظْلُومِ، وَدَعْوَةُ الْمُسَافِرِ، وَدَعْوَةُ الْوَالِدِ عَلَى وَلَدِهِ

Dari Abu Jafar, ia berkata: Aku mendengar Abu Hurairah berkata: Rasulullah Saw bersabda: “Tiga doa yang tidak diragukan lagi kemustajabannya: (1) doa orang yang terzalimi, (2) doa orang yang bepergian, (3) doa orang tua untuk anaknya. (HR Ahmad Nomor 1771)

Syaikh Abdussalam bin Ibrahim al-Laqqâni menyebutkan, doa adalah:

رَفْعُ الْحَاجَاتِ إلى رَافِعِ الدَّرَجَاتِ

“Meminta hajat pada yang maha tinggi derajat (Allah ﷻ).” (Syaikh Abdussalam bin Ibrahim al-Laqqâni, Syarh Ittihaf al-Murîd bi Jauharatut Tauhid, Jami’ah alAzhar Kairo, cetakan kedua, halaman 229).

Definisi yang disebutkan oleh Syaikh Abdussalam dalam kitab Syarh Ittihaf al-Murîd bi Jauharatut Tauhid itu berlaku umum, tidak adak pengkhususan bagi Muslim maupun non-Muslim, siapa pun berhak menyampaikan hajatnya kepada yang memiliki derajat yang paling tinggi—dalam agama Islam tentunya seorang Muslim berdoa kepada Allah ﷻ.

Lantas, bagaimana jika orang yang memanjatkan doa sebab ia dizalimi adalah orang yang kafir?

Syaikh Abdussalam al-Laqqany mengatakan:

الدّعَاءُ يُوْصلُ إِلَى الْمَطْلُوْبِ وَلَو صَدَرَ مِنْ كَافِرٍ

“Doa sampai kepada yang diminta, walau berasal dari orang kafir.” (Syaikh Abdussalam bin Ibrahim al-Laqqâni, Syarh Ittihaf al-Murîd bi Jauharatut Tauhid, Jami’ah alAzhar Kairo, cetakan kedua, halaman 230).

Doa Orang Terzalimi

Foto : Freepik

1. Doa orang terzalimi pertama adalah surat Al Qasas ayat 21.

Bacaan ini dipanjatkan Nabi Musa a.s. ketika berhadapan dengan Firaun.
Berikut bacaan Doa Nabi Musa yang wajib diucapkan saat seseorang menzalimimu.

فَخَرَجَ مِنْهَا خَائِفًا يَتَرَقَّبُ ۖ قَالَ رَبِّ نَجِّنِي مِنَ الْقَوْمِ الظَّالِمِينَ
Fa kharaja min-hā khā`ifay yataraqqabu qāla rabbi najjinī minal-qaumiẓ-ẓālimīn

Arti ayat di atas: “Maka keluarlah Musa dari kota itu dengan rasa takut menunggu-nunggu dengan khawatir, dia berdoa: “Ya Tuhanku, selamatkanlah aku dari orang-orang yang zalim itu”.

2. Doa Minta Pertolongan

Dalam kesulitan, tidak ada yang bisa dilakukan selain berserah dan berdoa kepada Allah Swt. Berikut adalah bacaan doa meminta pertolongan yang bisa dipanjatkan bagi orang yang terzalimi.

Bismillahir rahmaanirrahiimi waminkal faru wailaikalmustaka wabikal mustaanu walaa haula walaa quwwata illa billahi aliyyil azhiimi

Arti doa di atas: “Dari Engkaulah kelapangan, dan kepada Engkaulah segala sesuatu yang perlu dimohokan akan pertolongan, tidak ada daya dan kekuatan serta uaya hanyalah dengan pertolongan Allah semata.”

3. Surat An-Naml Ayat 62
أَمَّنْ يُجِيبُ الْمُضْطَرَّ إِذَا دَعَاهُ وَيَكْشِفُ السُّوءَ وَيَجْعَلُكُمْ خُلَفَاءَ الأرْضِ أَإِلَهٌ مَعَ اللَّهِ قَلِيلا مَا تَذَكَّرُونَ

Amman yujiibul mudhtharra idzaa da’aahu wayaksyifussuu-a wayaj’alukum khulafaa-al ardhi ailahun ma’allahi qaliilaa maa tadzakkaruun(a).

Arti ayat di atas: “Atau siapakah yang memperkenankan (doa) orang yang dalam kesulitan, apabila ia berdoa kepada-Nya, dan yang menghilangkan kesusahan, dan yang menjadikan kamu (manusia) sebagai khalifah di bumi?. Apakah di samping Allah ada Tuhan (yang lain)? Amat sedikitlah kamu mengingat-ingat(-Nya).”

4. Doa saat Dizalimi

رَبَّنَا أَفْرِغْ عَلَيْنَا صَبْرًا وَثَبِّتْ أَقْدَامَنَا وَانْصُرْنَا عَلَى الْقَوْمِ الْكَافِرِينَ

Robbanaa afrigh ‘alainaa shobron wa tsabbit aqdaamanaa wanshurnaa ‘alal qoumil kaafiriin

Arti doa di atas: “Wahai Tuhan kami, limpahkanlah kesabaran atas diri kami, dan teguhkanlah pendirian kami dan tolonglah kami terhadap orang-orang kafir”.

Hal yang Perlu Diperhatikan

Bagi pihak yang merasa dizalimi, biasanya berharap agar hukuman kepada orang zalim harus segera datang. Padahal, Allah Swt. tidak akan serta merta menghukum orang-orang zalim. Ada beberapa tahapan di mana pelaku mendapat siksa.
Berikut penjelasannya.

1. Sengaja Dibiarkan


Allah Swt. sengaja membiarkan orang zalim untuk melakukan praktiknya.Ini bertujuan untuk memberi kesempatan kepada mereka agar mau bertobat dan kembali ke jalan yang benar.

2. Adanya Istijrad

Istijrad merupakan istilah yang dalam bahasa Arab yang berarti naik satu tingkatan. Hal tersebut terjadi saat mendapatkan kenikmatan, kemudahan, dan kemewahan sehingga membuat pelaku kezaliman menjadi lalai dan jauh dari Allah Swt.

3. Munculnya Tazyin

Tazyin merupakan perbuatan buruk yang terlihat indah. Orang zalim sudah tidak merasa bahwa perbuatannya itu tercela. Mereka justru merasa hal tersebut terlihat baik-baik saja.

4. Siksa dan Azab dari Allah Swt.

Ini adalah fase terakhir yang Allah Swt. berikan kepada orang zalim.
Allah Swt. tidak akan segan-segan memberi siksa dan azab bagi mereka yang tidak bisa diperingatkan dan tetap berlaku keji pada sesama umat manusia.

Demikian doa orang terzalimi, semoga kita termasuk dari orang-orang yang bersyukur dan beramal soleh. Jauhkan sifat zalim kepada sesama manusia maupun binatang, agar dicintai oleh sang pencipta yakni Allah Azza wa Jalla. Aamiin. (bbi)

Topik Terkait