Foto : Instagram/jogjaviral

IntipSeleb Gaya HidupPantai Glagah adalah salah satu pantai yang terletak di Kabupaten Kulon Progo, wilayah paling barat Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta. Pantai ini tak kalah cantik dengan pantai populer lainnya sehingga bisa dijadikan rekomendasi untuk berlibur.

Jika kamu sedang berlibur di Provinsi Yogyakarta, kamu bisa mengunjungi pantai cantik yang satu ini. Selain itu, pantai ini memiliki daya tarik yang unik. Apa sajakah itu? Yuk scroll sampai habis.

1. Jarak yang Tidak Terlalu Jauh dari Pusat Kota

Foto : Google Maps

Jaraknya dari pusat Kota Yogyakarta sejauh 43 kilometer. Waktu tempuhnya sendiri sekitar satu perempat jam saja menggunakan kendaraan pribadi. Akses jalannya juga sangat bagus karena sudah beraspal halus, sehingga kamu dapat melewatinya dengan nyaman menggunakan motor, mobil maupun bus.

Selain itu, bila kamu tidak membawa kendaraan pribadi, akses menuju Pantai Glagah bisa dicapai menggunakan transportasi umum, yaitu bus.

Fasilitas ini terbilang lebih mudah dan lengkap dibandingkan dengan wisata pantai Bantul dan Gunung Kidul yang belum dilalui transportasi umum. Dengan begini kamu tidak perlu mengeluarkan biaya mahal untuk menyewa kendaraan.

Perjalanan ke Pantai Glagah dapat dibilang mudah dan cenderung melalui jalan datar. Rute yang disediakan pun bermacam-macam.

Rute pertama adalah keberangkatan dari Kota Yogyakarta. Mulai dari sini, kamu arahkan kendaraan pribadi menuju Jalan Ringroad Barat, Jalan Wates atau Jalan Yogyakarta – Wates di daerah Banyuraden.

Setelah itu, lurus saja ikuti Jalan Yogyakarta – Wates ke Jalan Nasional III hingga melewati Jalan Daendels Pantai Selatan. Teruskan perjalanan sampai pintu masuk Pantai Glagah.

Rute dari Jalan Bantul juga cukup sederhana. Berangkatlah menuju Palbapang Bantul, setelah itu ambil arah kanan.

Kamu akan tembus ke Jalan Srandakan melalui Jembatan Srandakan. Setelah bertemu lampu merah, beloklah ke kiri dan ikuti jalan. Terus saja hingga sampai ke Pantai Glagah.

Rute ketiga adalah keberangkatan dari Purworejo menggunakan kendaraan pribadi. Arahkan kendaraan kamu ke Jalan Setia Budi. Kemudian kamu akan melewati bundaran dan ambillah jalur ketiga yang mengarah ke Jalan Urip Sumoharjo.

Lanjutkan perjalanan dan ambil jalan keluar ke Jalan Nasional III. Terus saja sampai tembus ke Jalan Daendels Pantai Selatan. Ikuti petunjuk jalan menuju Pantai Glagah.

Terakhir adalah bila kamu memilih menggunakan transportasi umum. Rute yang harus diambil pertama kali adalah menujuTerminal Giwangan yang berada di persimpangan ringroad selatan.

Cari bus jurusan Jogja – Wates. Ikuti perjalanan sampai tiba di Terminal Kota Wates. Kemudian lanjutkan perjalanan dengan menaiki bus lagi dengan jurusan Pantai Glagah – Congot – Trisik. Kamu bisa mengatakan kepada kondektur untuk berhenti di pintu masuk Pantai Glagah.

2. Punya Pasir Hitam yang Cantik

Foto : Google Maps

Pantai Glagah memiliki pesona yang cantik yang akan membuat siapapun terpesona. Pantai ini dikenal karena memiliki pasir hitam yang mempesona.

Ketika siang hari hamparan pasir ini berkilat kilat menjadikannya semakin indah. Pantai Glagah memiliki pesisir pantai yang panjang serta luas.

Sehingga bisa melakukan banyak hal di pantai satu ini, pasirnya juga lembut. Mengambil foto dengan hamparan pasir hitam ini juga bukan ide yang buruk.

Warna hitam di pantai ini terjadi karena rdapat kandungan besi yang cukup signifikan dan seringkali dijadikan bahan tambang. Itu lah mengapa pantai ini dijuluki juga sebagai pantai pasir besi.

Pasir yang disebut dengan pasir besi biasanya ditandai dengan warnanya yang kehitaman atau abu-abu gelap. Di dalamnya terkandung bahan-bahan seperti magnetit, titanium, silika, kalsium dan sebagainya. Meskipun begitu, butirannya yang halus ini akan sangat nyaman dipijak dengan kaki telanjang.

3. Mitos Nyi Roro Kidul

Foto : Dinpar Kulonprogo

Pantai-pantai di daerah selatan memang tak jauh dari mitos-mitos yang berhubungan dengan Nyi Roro Kidul, sang Ratu Pantai Selatan. Hal ini didasarkan dari ombak besarnya Pantai Glagah yang seringkali memakan korban.

Kemudian masyarakat sekitar mengaitkannya dengan Nyi Roro Kidul dan mengatakan bahwa korban-korban tersebut adalah tumbal. Sebenarnya tepian Pantai Glagah tidak direkomendasikan untuk berenang, tapi tak sedikit pengunjung yang melanggarnya.

Padahal para pengunjung harus memperhatikan area lebeng, yakni area bekas hantaman ombak. Menurut warga sekitar, area ini mempunyai dasar laut yang curam.

Konon katanya bila pengunjung mandi dan bermain air di area lebeng, maka tak lama kemudian akan terseret ombak sampai ke tengah laut. Masih ada mitos lainnya yang berhubungan dengan kemunculan buaya sepanjang 5 meter di sekitar Pantai Glagah dan Congot.

Kabarnya penampakan buaya ini terjadi belum lama dan tersebar hingga sosial media. Pada akhirnya netizen banyak yang penasaran kemudian secara tak sengaja membuat popularitas pantai ini semakin terkenal.

4. Laguna Pantai Glagah

Foto : Google Maps

Biasanya laguna terbentuk diantara cekungan bebatuan karang yang kemudian terisi oleh air laut sehingga membentuk sebuah kolam baru.

Hal seperti ini pun bisa kamu temui di Pantai Glagah. Jika pantai-pantai lain lagunanya masih berada di dekat bibir pantai yang terjangkau oleh ombak, berbeda dengan Pantai Glagah.

Laguna Pantai Glagah letaknya cukup jauh dari bibir pantai dan terpisah oleh lebarnya pasir pantai dan tanaman-tanaman yang tumbuh di sekelilingnya. Terbentuknya laguna Pantai Glagah berasal dari bagian daratan yang tergerus dan diisi oleh air laut pasang bercampur air hujan.

Airnya yang tenang dapat dimanfaatkan wisatawan untuk naik perahu atau bebek air. Laguna yang ada di kawasan Glagah ini memiliki beberapa pilihan wisata. Seperti perahu wisata dan juga bebek air. Selain itu, ada juga kolam renang anak dan ATV.

5. Tetrapod Pantai Glagah

Foto : Instagram/jogjaviral

Satu lagi yang jadi daya tarik adalah adanya Tetrapod. Pantai Glagah dikenal sebagai salah satu pantai di Jogja yang memiliki ombak cukup besar.

Oleh sebab itu, di kawasan pantai pun dibangun tetrapod. Terbuat dari struktur beton berkaki empat yang berfungsi sebagai pemecah ombak agar tidak masuk ke bibir pantai lebih jauh.

Di tengah jajaran tetrapod tersebut dibangun jalan setapak panjang dari beton yang mengarah ke tengah laut. Jalan setapak ini juga berfungsi sebagai akses menuju dermaga. Banyak pengunjung yang memanfaatkan area tetrapod ini untuk memancing sambil menikmati angin laut dan debur ombak.

Kehadiran jalan setapak yang dikelilingi tetrapod inilah yang menjadi ciri khas dari Pantai Glagah. Kebanyakan pengunjung di Pantai Glagah tak melewatkan momen berfoto, juga memotret lanskap ombak yang terpecah setelah menghantam tetrapod.

6. Stupa Cagar Budaya

Foto : Google Maps

Daya tarik selanjutnya yaitu adanya stupa cagar budaya. Berdasarkan cerita dari warga setempat, stupa ini adalah peninggalan dari Bupati Cangakmengeng.

Warga mempercayai bahwa stupa cagar budaya sudah ada sejak abad ke 6. Tak sampai di situ, ternyata masih ada situs lain berupa gong serta batu yang bentuknya seperti Lingga dan Yoni. (bbi)

Topik Terkait