IntipSeleb Lokal – Salah satu brand hijab lokal Indonesia, Rabbani mendadak jadi sorotan warganet di media sosial. Hal ini berawal dari salah satu iklannya yang viral di media sosial.
Pasalnya, ada salah satu materi iklan brand tersebut yang mengundang kontroversi. Khususnya terkait soal pelecehan seksual. Seperti apa? Berikut informasinya.
Materi Iklan Dinilai Menyudutkan Korban Pelecehan
Konten iklan Rabbani yang menjadi kontroversi itu diunggah di akun twitter @rabbani_proke. Dalam video itu pihak Rabbani ada menggunakan kata-kata yang menyebut posisi wanita yang berpakaian terbuka itu ‘bodoh’ dan mengundang pria untuk berpikiran buruk.
"Ketika perempuan berpakaian minim. Jika terjadi pelecehan, siapakah yang salah? Jika dilihat dari sudut pandang wanita, posisi wanita tidak salah karena setiap wanita berhak menggunakan pakaian apapun. Jadi, laki-lakinya aja yang mesum,” ujar suara video narasi tersebut, dikutip Rabu, 28 Desember 2022.
“Namun jika dilihat dari sudut pandangan pria, wanita yang berpakaian terbuka itu bodoh. Ibarat, tidak ada asap tidak ada api. Wanita yang berpakaian terbuka akan mengundang seorang pria yang berniat dan berpikiran jorok," lanjutnya.
Akun dengan jumlah pengikut 19 ribu lebih itu memberikan saran bagi pria agar tetap menjaga pandangan. Namun, di akhir video Rabbani juga mempertanyakan kesalahan dari siapa jika ada pria yang berpikiran jorok pada wanita yang tak berpakain tertutup.
"Tidak berlaku untuk sebaliknya. Wanita sehendaknya menggunakan pakaian tertutup agar tidak memberikan kesempatan untuk pria yang berpikiran jorok. Pria seharusnya menjaga dan minimalisir pandangan yang mengundang syahwat. Jadi, pria yang salah atau wanitanya yang bodoh?," ujar akun Rabbani meminta pendapat netizen.
Tuai Kritik Keras
Pernyataan tersebut tentu saja menuai kontroversi. Bahkan beberapa aktivis perempuan juga ikut berkomentar dalam unggahan Rabbani yang kontroversial tersebut.
“Untuk Rabbani Kerudung dan materi iklan yang victim blaming dan penuh stigma kepada perempuan korban KS maupun laki-laki,” tulis akun @mardiasih, salah satu aktivis perempuan yang cukup vokal terhadap isu perempuan dan anak.
Dalam utasnya Kalis Mardiasih juga memberikan sejumlah informasi mengenai mitos dan fakta Kekerasan Seksual.
“Untuk pembuat iklan yang masih berpikir iklan macam begini masih laku untuk pasar perempuan, kalian salah besar. Ini tahun 2023. UU TPKS sudah sah. Masyarakat udah semakin teredukasi mitos dan fakta kekerasan seksual. Iklan misogini hanya menunjukkan level kualitas brand,” tulis Kalis Mardiasih.
“Kalimat akhir di iklan: pria yang salah atau wanitanya yang bodoh? lu yang ketinggalan belajar makanya melecehkan perempuan nggak pakai hijab mulu,” tutupnya.
Salah satu aktivis perempuan juga menyuarakan pendapatnya di Instagram.
“Kalau dari sudut pandang saya yang orang komunikasi dan advertising, yang bikin konten ini BODOH karena alih-alih memberikan informasi seputar pelecehan seksual yang faktual (data banyak kok yang bisa kalian akses. Jangan malas), malah ngalor ngidul bahas siapa yang salah. Kalau anak bayi umur 7 minggu diperkosa sampai meninggal, yang salah siapa? Anak bayi yang pake diapers jadi paha kemana2? Nggak paham lagi sama konten2 kaya gini. Pembodohan publik," ujar aktivis perempuan Poppy Dihardjo melalui akunnya @poppydihardjo
“Rabbani copywriter-nya udahlah jelek, misoginis victim blaming. Semua lu rebut, heran gue mah. Masa kekerasan seksual katanya terjadi karena wanitanya bodoh, tidak ada asap kalau tidak ada api katanya,” kata salah satu warganet Twitter.
“Inii tim rabbaninya ga pernah baca berita yak, atau emng pura2 buta aja? Gk pernah tau gitu 13 santriwati dilecehkan sama ketua ponpesnya? Itu kurang tertutup gimana cobaa pakaiannya. Hadeuhh,” kata yang lainnya.
Diketahui dari berbagai sumber, bahwa ini bukan kali pertama brand hijab Rabbani melakukan promo yang nirempati dan mengandung disinformasi. (hij)