Perjuangan itu semakin terasa berat karena bantuan dari Kesbangpol Kabupaten Sikka hanya sebesar Rp500.000, jauh dari cukup untuk menutupi kebutuhan transportasi.
"Saya terpaksa pinjam uang lagi dan menggadai HP adik Afril, yang penting bisa sampai Kupang,” ujarnya.
Membantu Ekonomi Keluarga
Namun di tengah keterbatasan, Afril bukanlah remaja yang mudah menyerah. Ia selalu sigap membantu ibunya berjualan bakso pentol hingga jagung bakar, bahkan rela jadi tukang ojek setelah pulang sekolah demi menambah uang keluarga.
“Selain dia (Afril) membantu saya di rumah, dia juga membantu saya mencari maksudnya untuk kebutuhan sehari-hari di rumah toh,” kata Juliana.
Tak hanya pekerja keras, Afril juga dikenal berprestasi di sekolah. Ia langganan masuk lima besar, aktif dalam kegiatan ekstrakurikuler bahasa Jerman, dan rajin mengikuti latihan karate.