"Sedih banget dengar kondisi Bali yang lumpuh di mana-mana akibat banjir," tulisnya.
Nana menceritakan dampak banjir yang mengenai rumahnya. Air sungai yang meluap menjebol tembok di pinggir rumahnya. Hal ini membuat kuburan anjing kesayangannya, Kodi, hanyut terbawa arus.
"Rumah aku enggak apa-apa, air sungai naik tapi enggak sampai ke rumahku. Cuma memang tembok aku ada yang jebol karena air sungainya," curhatnya.
Ia mengaku sedih sampai menangis melihat kenyataan ini.
"Aku juga sedih banget sampai sempat mewek tadi pagi karena salah satu tembok yang jebol adalah tempat di mana kita kubur Kodi. Dan sekarang Kodi sudah lenyap dibawa air juga," ungkapnya.
Meskipun tidak menyalahkan siapa pun, Nana Mirdad turut mempertanyakan peran pembangunan masif dan infrastruktur yang buruk dalam bencana ini. Ia pun mengajak masyarakat untuk bersama-sama mencari solusi.
"Aku bukan ahli geologi, meteorologi, ataupun ahli lingkungan. Tapi mungkin nggak sih ini ada kaitannya dengan kegagalan kita dalam mengelola sampah di Bali dan juga over development dan poor infrastructure?" tanyanya.