Foto : Prakarsa.ID

Senada dengan itu, Rektor USU, Prof. Dr. Muryanto Amin, S.Sos., M.Si menyatakan kampus sebagai ruang hidup kebangsaan. Ia mengatakan, karakter kebangsaan tidak dihafal, tetapi dipraktikkan melalui kerja akademik, riset, dan kreativitas.

“USU memandang kebangsaan bukan slogan, tetapi practice of nationhood—dilakukan melalui karya, kreativitas, inovasi, dan keberanian meng-explore. Festival ini bukti bahwa kampus bukan menunggu trend, tetapi menciptakan landscape,” kata Prof. Muryanto.

Para musisi juga menyampaikan pesan mendalam. Once Mekel menyebut bahwa musik adalah memori kolektif.

“Musik adalah identitas emosional Indonesia, ia membentuk rasa kita sebagai bangsa,” kata Once.

Sementara itu, Kaka Slank menyoroti pentingnya solidaritas.

“Indonesia kuat bukan karena kita sama, tapi karena kita saling jaga,” tegas Kaka.

Terakhir, Alffy Rev menekankan fungsi sound design sebagai medium ideologi dan strategi kultural untuk membangkitkan kebanggaan nasional generasi digital.

Topik Terkait