IntipSeleb – Komedian Wendi Cagur meluruskan anggapan publik soal adanya bekingan di balik keberaniannya menyampaikan kritik terhadap pemerintahan melalui acara komedi Lapor Pak!. Ia menegaskan, selama ini tidak ada pihak mana pun yang melindunginya ketika melontarkan sindiran di layar kaca.
Selama bertahun-tahun, Wendi Cagur dikenal sebagai figur komedian yang vokal menyuarakan kritik sosial dan politik lewat Lapor Pak! di Trans 7. Keberaniannya itu memunculkan spekulasi bahwa ia memiliki dukungan dari sosok berpengaruh di balik layar.
Menanggapi anggapan tersebut, Wendi secara tegas membantah. Ia menyatakan bahwa kritik yang ia sampaikan murni lahir dari kondisi negara yang kerap menghadirkan berbagai peristiwa dan kebijakan yang menjadi sorotan publik.
Menurut Wendi, ia hanya memanfaatkan ruang media yang dimilikinya untuk menyuarakan hal-hal yang menurutnya perlu disampaikan kepada masyarakat, khususnya terkait fenomena yang terjadi di Tanah Air.
“Orang selalu nanya bekingan siapa. Enggak usah gue ya personal, kan kayak BTS, Lapor Pak! di kondisi-kondisi terutama belakangan ini negara kita memang ada aja gebrakannya. Ya kita hanya memanfaatkan media yang kita punya,” kata Wendi di acara FYP baru-baru ini.
Dalam kesempatan yang sama, Wendi juga mengungkapkan rasa syukurnya atas dukungan penuh dari pihak Trans 7 terhadap program Lapor Pak!. Ia menilai stasiun televisi tersebut memberikan ruang kebebasan berekspresi yang sehat bagi para pengisi acara.
Wendi menyadari bahwa pihak stasiun televisi memiliki kewenangan untuk melakukan penyuntingan atau pemotongan tayangan. Namun, menurutnya, kritik yang disampaikan tetap dapat tayang sebagaimana mestinya.
“Karena kan mereka juga punya kapabilitas untuk edit, untuk motong, tapi pada akhirnya juga ditayangkan,” kata komedian tersebut.
Lebih lanjut, Wendi menilai sindiran yang ia sampaikan melalui komedi cukup merepresentasikan perasaan masyarakat Indonesia. Ia melihat komedi sebagai medium yang efektif untuk menyampaikan kritik tanpa harus bersikap frontal.
“Artinya kan suara yang kita sampaikan memang mewakili, dan kenapa tidak,” tuturnya.
Bagi Wendi, menyuarakan kritik lewat komedi bukan sekadar kebutuhan profesional, melainkan juga sikap pribadi yang ingin ia tunjukkan kepada publik.
“Dan terlepas nanti diterima atau tidak, akhirnya jadi berubah atau tidak, pada akhirnya sih kalau gue pribadi hanya berusaha untuk menunjukkan kaki gue ada di mana,” terangnya.
Wendi juga menanggapi kemungkinan adanya pihak tertentu yang merasa tersindir oleh materi komedi yang ia bawakan. Menurutnya, jika ada yang merasa tersentil, hal itu bisa menjadi refleksi atas perilaku yang memang dilakukan.
“Kalau merasa tiba-tiba ada yang merasa tersindir, ya berarti ya lu memang melakukan itu,” kata Wendi.
Seperti diketahui, Wendi Cagur bersama komedian lain di Lapor Pak! kerap menyindir isu politik dan pemerintahan yang selalu menarik perhatian publik. Materi-materi tersebut tidak jarang viral dan memicu diskusi luas di media sosial.
Terbaru, Wendi diduga menyindir dan memparodikan Menteri Koordinator Bidang Pangan, Zulkifli Hasan alias Zulhas, dalam sebuah segmen yang menyinggung momen pengangkutan beras untuk korban bencana. Adegan tersebut langsung menyebar luas dan menjadi perbincangan hangat di kalangan netizen.
Melalui berbagai klarifikasinya, Wendi menegaskan bahwa komedi baginya adalah ruang untuk bersuara, bukan alat untuk menyerang secara personal, apalagi dengan sokongan pihak tertentu.