IntipSeleb – Film horor folklore Kuyank resmi meluncurkan official trailer dan official poster dalam konferensi pers yang digelar di Signature Park Grande, Jakarta. Peluncuran ini menjadi gerbang awal untuk memasuki dunia Kuyank, sebuah horor yang tidak sekadar menghadirkan teror, tetapi berangkat dari hal paling dekat dengan kehidupan: cinta, rumah tangga, dan tekanan lingkungan yang perlahan mempersempit pilihan.
Bertepatan dengan Hari Ibu, Kuyank menyorot perjuangan seorang perempuan dalam mempertahankan rumah tangganya di tengah kepercayaan adat, tuntutan keluarga, dan norma sosial yang pelan-pelan mengunci jalan keluar. Benang merah film ini ditegaskan melalui tema besar: cinta yang berubah menjadi kutukan.
Official trailer Kuyank memperlihatkan bagaimana ketegangan dibangun secara perlahan dari konflik yang terasa dekat dengan realitas. Kepercayaan adat, tuntutan keluarga, hingga norma sosial menjadi faktor penentu arah hubungan para tokohnya. Saat tekanan mencapai puncak dan jalan keluar terasa tertutup, horor hadir bukan sebagai gimmick, melainkan konsekuensi yang tak terhindarkan.
Sementara itu, official poster Kuyank menegaskan identitas film sebagai horor folklore yang kelam dan penuh tekanan. Visual utama menampilkan sosok Kuyank yang muncul dari sebuah gentong, berlatar rumah kayu yang dingin dan berkabut. Visual ini memberi sinyal bahwa teror dalam Kuyank “bangkit” dari sesuatu yang lama disimpan, ditahan, dan akhirnya meledak. Kehadiran penanda “Saranjana The Prequel” semakin memperkuat keterhubungan semesta cerita film ini.
Produser Victor G. Pramusinto menegaskan bahwa Kuyank dibangun dengan pendekatan emosional yang kuat.
“Di Kuyank, teror tidak datang mendadak. Ia tumbuh dari cinta yang ditekan, dari keputusan yang makin sempit, sampai akhirnya berubah menjadi kutukan. Kami ingin penonton peduli dulu pada manusianya, karena dari situlah rasa takutnya terasa nyata," katanya.
Sang sutradara, Johansyah Jumberan, menambahkan bahwa folklore menjadi akar cerita, namun emosi yang diangkat bersifat universal.
“Yang kami angkat adalah folklore sebagai akar, tapi emosinya universal. Kuyank bicara tentang cinta dan tekanan, tentang keluarga, dan tentang batas yang kalau dilampaui bisa mengubah segalanya," katanya.
Pemeran utama wanita Putri Intan Kasela mengungkapkan tantangan terbesarnya dalam film ini.
“Yang paling menantang adalah membangun rasa ‘terhimpit’ itu. Karena saat tekanan memuncak, penonton akan mengerti kenapa ketakutan dan keputusasaan di film ini terasa personal," katanya.
Secara cerita, Kuyank berlatar tujuh tahun sebelum gerbang Saranjana terbuka. Cinta Rusmiati dan Badri runtuh ketika tekanan adat dan ramalan buruk memaksa Rusmiati menempuh jalan gelap melalui ajian Kuyang. Keputusan tersebut memicu teror yang menghantui bayi dan perempuan hamil, sementara identitas pelakunya perlahan terkuak. Ketika amuk massa siap menelan segalanya, Badri dihadapkan pada pilihan pahit: mempertahankan cinta atau tunduk pada tuntutan masyarakat yang menginginkan darah.
Selain cerita yang kuat, proses syuting Kuyank juga menyisakan pengalaman berkesan bagi para pemainnya.
Hazman Al Idrus membagikan pengalaman tak terlupakan selama produksi.
“Waktu syuting itu saya kecebur dalam sungai. Bukan nyawa saya tapi barang-barang itu yang kita eksport. Jadi saya kecebur. Ada yang bilang bahasa banjar sama kaya Malaysia. Tapi engga saya belajar dari warga dan sutradara," katanya.
Ochi Rosdiana mengaku hanya terlibat beberapa hari, namun tetap merasakan keseruan di lokasi.
“Aku gak terlalu lama, aku cuma beberapa hari. Semuanya menurut aku seru. Aku juga belajar bahasa Banjar. Takut Sundanya keluar," katanya.
Sementara itu, Putri Intan Kasela menyebut hampir seluruh proses syuting meninggalkan kesan mendalam baginya.
“Bagi saya semua berkesan. Saya setiap hari ada di lokasi. Yang paling berkesan saya masuk ke gentong dan hanyutin ke sungai. Itu yang paling berkesan," katanya.
Ia juga mengungkapkan perasaannya saat beradu akting dengan Rio Dewanto.
“Bangga akting bareng Rio tapi juga takut. Siapa sih yang gak mau akting sama kak Rio," katanya.
Rio Dewanto pun memberikan apresiasi tinggi kepada lawan mainnya.
“Putri ini luar biasanya, ini film pertamanya punya potensi yang luar biasa. Banyak pemain disana yang berkualitas," katanya.
Terkait persiapan peran, Rio menegaskan pendekatannya lebih bersifat personal.
“Ritual khusus gak ada, tapi biasanya kalau dapat karakter yang berjarak dengan saya. Saya mendekatkan diri dengan masyarakat sekitar. Saya main bareng sama mereka. Melihat bagaimana mereka berkomunikasi dan berinteraksi," katanya.
Film Kuyank dijadwalkan tayang serentak di bioskop seluruh Indonesia mulai 29 Januari 2026.