Film ini diproduksi ketika masa pandemi Covid-19. Oleh karena itu, protokol kesehatan yang sangat ketat diterapkan selama proses syuting dilakukan. Selain itu, pemilihan tempat syuting juga menjadi tantangan tersendiri.
Pesan Film Madu Murni
Musfar Yasin sebagai penulis skenario menjelaskan bahwa film Madu Murni ingin menyampaikan pesan khusus kepada pecinta film di Indonesia. Film ini, ungkap Musfar, mengajak penonton untuk menertawakan diri sendiri jika berada di posisi Mustaqim, suami yang berpoligami.
Selain itu, film ini juga coba mengajak untuk berempati terhadap sulitnya kehidupan yang dijalani oleh seorang pria dengan istri lebih dari satu. Selain memotret realita keluarga poligami, film ini diwarnai dengan komedi di beberapa adegannya.
“Kisah Madu Murni dimaksudkan untuk mengajak kita menertawakan diri sendiri bila kita sendiri yang mengalaminya. Mengajak kita berempati bila orang lain yang mengalaminya,” ucap Musfar Yasin.
“Setiap orang memiliki komedi hidupnya sendiri. Setiap orang lucu. Setiap orang pantas tertawa dan ditertawakan. Semoga di ujung gelak tawa menyisakan renungan,” pungkas Musfar.