img_title
Foto : Twitter/kiyoha

IntipSeleb Asia – Seorang gadis asal Jepang bernama Kiyoha Kiritaka viral di media sosial Twitter. Ia viral lantaran membongkar sisi gelap dunia Geisha.

Hal ini ia ungkapkan dari pengalaman pribadinya sejak menjadi Geisha di usianya yang ke-15 tahun. Kisahnya ini pun menjadi sorotan publik dan sukses buat merinding warganet. Seperti apa ceritanya? Simak selengkapnya di bawah ini.

Ngadu Diperkosa Malah Kena Omel

Twitter/kiyoha_xxx
Foto : Twitter/kiyoha_xxx

Kiyoha Kiritaka viral di media sosial Twitter. lantaran tweetnya yang membongkar sisi gelap dunia Geisha di Jepang. Sebab, Geisha sendiri merupakan seniman sekaligus penghibur tradisional Jepang yang lekat dengan budaya.

Kiyoha mengaku sudah menjadi maiko, junior Geisha di distrik tradisional Pontocho di Kyoto. Maiko biasanya berusia 15-20 tahun dan akan diajari menyanyi dan menari serta memainkan alat musik tradisional selama pesta dan perjamuan.

Ia mengaku saat menjamu para tamu, ia justru mendapat pelecehan seksual. Parahnya, ketika ia mengadu tentang perbuatan tersebut, Kiyoha malah kena omel.

“Pelanggan itu merogoh ke bawah kimono saya dan menyentuh payudara dan selangkangan saya, tetapi ketika saya memberi tahu kepala rumah Geisha, yang dikenal sebagai okasan, dia marah kepada saya dan mengatakan itu salah saya,” tulis Kiyoha dikutip dari AsiaOne, Rabu, 16 November 2022.

Tak hanya itu, ia juga dipaksa untuk mandi bersama klien dan meminum alkohol. Okasan atau kepala rumah Geisha bahkan mengusulkan kepada Kiyoha untuk menjual keperawanannya sebesar 50 juta yen atau kurang lebih Rp5,5 miliar rupiah. Beruntung, ia bisa melarikan diri dari tempat tersebut.

Minta Pertolongan

Twitter/kiyoha_xxx
Foto : Twitter/kiyoha_xxx

Meski Kiyoha mengaku sudah bebas dari dunia Geisha, namun perasaannya tetap terguncang. Ia bahkan mengalami depresi yang mendalam, namun parahnya, teman-temannya yang masih berada di dunia Geisha dikabarkan terus mencoba untuk bunuh diri.

“Saya melihat gadis-gadis di industri saya terus mencoba bunuh diri dan semakin bertambah depresi,” ucap Kiyoha.

“Yang saya alami adalah perdagangan manusia dan chauvinisme laki-laki. Saya ingin bertanya kepada semua orang apakah mereka masih mengagumi maiko setelah mengungkapkan pengalaman saya di sana,” sambungnya.

Sampai saat ini ia masih meminta bantuan pertolongan sebab Geisha dan Maiko sulit untuk menyuarakan pendapat mereka. Apalagi, pemerkosaan dan hal lainnya masih dianggap tabu di Jepang.

“Saya ingin orang mendiskusikan topik ini dan [tidak setuju] adalah hal yang normal. Geisha dan maiko terputus dari masyarakat umum sehingga sulit atau tidak mungkin untuk meminta bantuan," kata Kiyoha terhadap dunia gelap Geisha. (hij)

Topik Terkait