img_title
Foto : Freepik/danmir12

IntipSelebKisah Nabi Syuaib merupakan salah satu kisah Nabi yang dimuat di dalam Al Quran. Kisah perjalanan dakwah Nabi Syuaib patut dipelajari karena mengajarkan kepada umat Islam agar jangan sampai menjadi manusia yang berbuat curang dan menyebabkan kerusakan di muka bumi dengan kemaksiatan.

Sama seperti nabi dan rasul utusan Allah SWT yang lainnya yang diutus untuk meluruskan suatu kaum, Nabi Syuaib juga diutus di tengah-tengah kaum Madyan. Perjuangan dakwah sang Nabi pun tidak mudah karena banyak menemuai rintangan, bahkan sampai diancam akan diusir oleh kaum tersebut.

Meski begitu, Nabi Syuaib tetap menjalankan amanahnya sebagai nabi yang ditugaskan meluruskan kaum Madyan. Seperti apa kisah Nabi Syuaib dalam mengajak kaumnya ke jalan yang lurus? Yuk, simak pembahasannya berikut ini.

Kisah Nabi Syuaib dan Kaum Madyan

1. Mengenal Sosok Nabi Syuaib

Freepik/jcomp
Foto : Freepik/jcomp

Nabi Syuaib adalah salah satu dari empat orang nabi yang asli berdarah Arab. Tiga nabi lainnya yang asli keturunan Arab adalah Nabi Hud, Nabi Shaleh, dan Nabi Muhammad. Nabi Syuaib memiliki julukan Khatib Al Anbiya. Kisah Nabi Syuaib disebutkan salah satunya pada surat Al-Araf dan surat Hud.

Nabi Syuaib sendiri masih memiliki garis keturunan dari Nabi Ibrahim, lebih tepatnya sebagai cicit dari Nabi Ibrahim. Nama Syuaib sendiri secara harfiah memiliki arti yaitu memberikan petunjuk pada jalan kebenaran.

Oleh karena itulah sejak masih kecil ia selalu berusaha menjaga hatinya dari sifat tidak terpuji dan selalu menahan diri dari perbuatan buruk dan sia-sia. Sifat tersebut pun akhirnya terbawa hingga dirinya menjadi dewasa.

Nabi Syuaib dikatakan memiliki paras wajah yang sangat tampan sehingga banyak orang yang mengaguminya dan mengingat wajahnya. Selain berparas tampan, ia juga memiliki sifat yang sangat ramah kepada semua orang dan juga begitu dermawan sehingga senang bersedekah kepada mereka yang membutuhkan.

Nabi Syuaib dikenal sebagai sosok yang selalu menyapa terlebih dahulu kepada setiap orang yang lewat di hadapannya. Kemudian apabila ada orang yang meminta bantuan, maka ia tak segan-segan langsung menolongnya.

Keindahan parasnya dan kebaikan akhlaknya membuat Nabi Syuaib begitu disenangi dan dikenal oleh masyarakat Madyan. Ditambah lagi, Nabi Syuaib sendiri memang merupakan keturunan dari kaum Madyan itu sendiri.

Tak hanya memiliki akhlak terpuji kepada sesama manusia, Nabi Syuaib juga merupakan seseorang yang selalu dekat kepada Allah SWT dan ingat akan kebesaran-Nya. Setiap harinya, Nabi Syuaib tak pernah menyia-nyiakan waktu dengan mengerjakan hal yang sia-sia.

Waktu yang ia miliki banyak dimanfaatkan untuk menjalankan segala perintah-Nya, menjauhi larangan-Nya, beribadah tepat waktu, dan melakukan zikir sebanyak-banyaknya. Karena itulah Nabi Syuaib banyak menghabiskan waktu di tempat yang sunyi.

2. Sekilas Tentang Kaum Madyan

Freepik/brgfx
Foto : Freepik/brgfx

Kaum Madyan merupakan bagian dari bangsa Arab yang tinggalnya di pinggiran negeri Syam, atau yang saat ini dikenal dengan nama Suriah. Tempat tinggal kaum Madyan berbatasan langsung dengan Hijaz dan berdekatan dengan letak Danau Luth.

Tempat tinggal kaum Madyan ini cocok untuk aktivitas perdagangan dan memiliki tanah yang subur sehingga baik bagi pertanian dan pekerjaan bercocok tanam lainnya. Berbagai jenis tumbuhan dikenal mudah untuk tumbuh di kawasan ini.

Akan tetapi, kondisi tanah yang subur tersebut justru membuat kaum Madyan lupa akan kekuasaan Allah SWT. Mereka berperilaku tidak bersyukur hingga menyekutukan Allah. Kaum Madyan tidak lagi mengenal Allah dan malah menyembah pohon dengan cara mengelilingi pohon tersebut.

Tak sampai di situ, kaum Madyan juga memiliki perilaku yang tidak terpuji. Mereka kerap melakukan berbagai tindakan buruk dan keji, serta sering merugikan orang lain demi mendapatkan keuntungan untuk diri sendiri.

Salah satunya adalah kecurangan dan tindakan penipuan dalam melakukan perdagangan, seperti menimbang barang dengat berat yang tidak sesuai. Kecurangan tersebut dilakukan dengan mengganjal timbangan yang digunakan dengan batu, sehingga akan terlihat seolah barang yang ditimbang sudah sesuai.

Dengan cara tersebut, keuntungan pedagang di pasar pun menjadi berkali-kali lipat. Parahnya, cara curang tersebut pun ditiru oleh semakin banyak pedagang di pasar sehingga semakin lumrah terjadi.

Hal ini pun sangat merugikan pedagang lain dan juga para petani yang menjadi penyuplai barang-barang tersebut. Tindak kecurangan itu membuat mereka yang kaya menjadi semakin kaya dan mereka yang miskin semakin terpuruk dalam kemiskinannya.

Kisah Nabi Syuaib Mendakwahi Kaum Madyan

1. Kisah Nabi Syuaib Mengajak Kaum Madyan ke Jalan Lurus

Freepik/vwalakte
Foto : Freepik/vwalakte

Karena rusaknya akhlak sebagian besar kaum Madyan itulah Allah SWT kemudian mengutus Nabi Syuaib untuk mendakwahi mereka. Keputusan Allah untuk mengutus Nabi Syuaib ke tengah kaum Madyan terdapat di Surat Al-Araf ayat 85 yang artinya:

Dan kepada penduduk Madyan, Kami (utus) Syuaib saudara mereka sendiri. Dia berkata ‘wahai kaumku! Sembahlah Allah! Tidak ada Tuhan (sembahan) bagimu selain dia. Sesungguhnya telah datang kepadamu bukti nyata dari Tuhanmu. Sempurnakanlah takaran dan timbangan, dan janganlah kamu merugikan orang sedikitpun. Jangan kamu berbuat kerusakan di bumi setelah (diciptakan) dengan baik. Itulah yang lebih baik bagimu jika kamu orang yang beriman.”

Nabi Syuaib yang telah diamanahkan untuk meluruskan kaum Madyan pun mulai menyeru mereka semua untuk meninggalkan perbuatan buruk dan merugikan orang lain. Sang Nabi juga mengajak agar kaum Madyan jangan lagi menyembah pohon dan mulai bertobat untuk menyembah Allah SWT.

Akan tetapi, kaum Madyan menolak ajakan Nabi Syuaib dan bersikeras untuk memegang teguh kepercayaan yang selama ini mereka lakukan. Bahkan, mereka tak segan mengejek dan menghina apa yang disampaikan Nabi Syuaib. Perilaku buruk mereka disebutkan dalam Al-Quran Surat Hud ayat 87:

Wahai Syuaib! Apakah salatmu menyuruh kamu agar kami meninggalkan apa yang disembah oleh bapak-bapak kami atau melarang kami berbuat apa yang kami kehendaki tentang harta kami. Sesungguhnya kamu adalah orang yang sangat penyantun lagi berakal,”

2. Azab Kepada Kaum Madyan

Freepik/jcomp
Foto : Freepik/jcomp

Nabi Syuaib sudah melakukan segala cara untuk menyadarkan kaumnya itu. Namun mereka tetap membangkang dan tidak menuruti ajakan Nabi Syuaib. Karena itulah Nabi Syuaib kemudian berdoa dan mengadu kepada Allah.

Atas doa Nabi Syuaib itu, Allah pun mendengarkannya dan menjawab doanya. Allah menyuruh nabi Syuaib dan segelintir kaum Madyan yang beriman untuk pergi meninggalkan daerah yang mereka tinggali selama ini.

Setelah Nabi Syuaib dan para pengikutnya pergi, Allah kemudian memberikan cuaca yang sangat panas dan kering kepada negeri yang ditinggali kaum madyan. Cuaca panas itu membuat tanaman kering dan perlahan mati.

Tak hanya itu, Allah juga memberikan bencana berupa gempa bumi dan suara petir yang menggelegar sangat dahsyat hingga penduduk Madyan yang masih berada di dalam kekafiran pun akhirnya mati. Hanya Nabi Syuaib dan sebagian penduduk Madyan yang mau beriman sajalah yang selamat.(rgs)

Topik Terkait