img_title
Foto : Pinterest

IntipSeleb Gaya HidupKesehatan mental di Indonesia masih kurang jadi sorotan masyarakat Indonesia. Tak banyak warga Indonesia yang belum perhatian akan kesehatan mental seseorang.

Kesehatan mental atau jiwa ini masih jadi masalah yang disoroti. Bahkan di tengah-tengah pandemi COVID-19 ini permasalahan kesehatan jiwa semakin bertambah berat untuk diselesaikan.

Diketahui bahwa dampak dari pandemi dua tahun belakangan ini menembus semua kalangan. Semua jenjang dan berbagai umur ikut terdampak.

Selain masyarakat berjuang soal kesehatan, juga bertambah berat akan permasalahan ekonomi maupun pendidikan yang seketika terhenti.

Tekanan, ketakutan, pembatasan hubungan sosial, trauma masa lalu atau luka akan masa lalu dapat membuat mental seseorang terganggu.

Bahkan banyak juga yang Bingung untuk mengetahui cara berdamai dengan diri sendiri akan segala permasalahan.

Cara berdamai dengan diri sendiri

Pinterest
Foto : Pinterest

Diketahui bahwa Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2018, menunjukkan lebih dari 19 juta penduduk berusia lebih dari 15 tahun mengalami gangguan mental emosional. Kemudian, lebih dari 12 juta penduduk berusia lebih dari 15 tahun mengalami depresi.

Selain itu, berdasarkan Sistem Registrasi Sampel oleh Badan Litbangkes pada tahun 2016, diperoleh data bunuh diri pertahun sebanyak 1.800 orang atau setiap hari ada 5 orang melakukan bunuh diri.

Bahkan sekitar 47,7% korban bunuh diri adalah pada usia 10-39 tahun yang merupakan usia anak remaja dan usia produktif.

Hal ini dapat diketahui bahwa pada tahun sebelum pandemi COVID-19, angka kesehatan mental begitu tinggi.

Namun, lagi-lagi masyarakat masih belum perhatian akan permasalahan kesehatan mental ini.

Kadang diri sendiri tidak paham untuk menangani. Kadang juga orang sekitar yang menghakimi.

Selain pergi ke psikiater dan psikolog, hal yang dilakukan adalah untuk menerima diri sendiri.

Berdamai dengan diri sendiri tidak semudah untuk dilakukan. Sering kali Anda berharap atau berekspektasi terlalu tinggi, bahkan kepada diri sendiri.

Bahkan ekspektasi dan tekanan itu membuat seseorang mengalami tekanan hingga depresi. Maka hal satu-satunya untuk mencoba meredam itu adalah dengan menerima diri sendiri dan mencoba berdamai.

Mencoba berdamai dengan diri sendiri membuat diri kamu semakin tenang. Bahkan ketika kamu mencoba berdamai dengan diri sendiri kamu bisa merasakan hal bahagia.

Menurut dr. Damar Upahita ini cara berdamai dengan diri sendiri. Yuk, simak artikel selengkapnya berikut ini!

1. Percaya pada diri sendiri

Cara untuk berdamai dengan diri sendiri adalah menanamkan rasa percaya pada diri sendiri. Kamu bisa mengurangi rasa ragu akan diri sendiri.

Kamu bisa mempercayai diri sendiri dengan hal apapun yang terjadi. Sehingga kekhawatiran akan berkurang.

Kamu yang memahami diri kamu. Sehingga paham langkah apa yang bisa kamu ambil dalam situasi.

Ketika kamu belajar untuk memahami dan mempercayai diri sendiri pasti kamu akan mendapatkan pengalaman yang berharga.

Selain itu juga ketika kamu percaya pada diri maka perkataan orang lain tidak mempan untuk menjatuhkan kamu.

Jika kamu percaya dengan diri sendiri kamu menjadi pribadi yang tidak mudah takut.

Sehingga ketika kamu walaupun salah langkah pun, ketika percaya pada diri akan bisa melangkah lagi dan lebih baik.

Belajar untuk percaya akan diri sendiri.memang butuh waktu. Sehingga kamu bisa belajar dan bersabar untuk memahami diri sendiri dan mencoba berdamai.

2. Pahami pikiran sendiri

Sebelum percaya akan diri sendiri. Patutlah kamu memahami pikiran dan diri kamu sendiri.

Terkadang pemikiran kamu tidak semuanya memiliki pikiran yang positif. Sehingga pikiran-pikiran buruk mungkin aja ada dalam pikiran kamu.

Pikiran yang buruk apalagi terhadap diri sendiri dapat membuat diri kamu tidak dapat tenang.

Sehingga pikiran yang positif dan percaya akan pikiran serta diri kamu sangat penting untuk menenangkan pikiran dan hati.

Membicarakan soal cita-cita misalkan, ketika kamu percaya akan diri kamu maka seluruh isi dunia akan membantu diri kamu.

Namun, ketika kamu menanamkan afirmasi negatif maka hal yang negatif juga akan menarik, sehingga jadi kenyataan.

Untuk berdamai dengan diri sendiri kamu setidaknya bisa berpikir positif. Jangan membiarkan diri kamu berpikiran jelek atau negatif akan diri sendiri.

Pikiran kamu butuh istirahat akan hal-hal yang mengganggu. Sehingga afirmasi yang positif di pikiran kamu sangat membantu menenangkan dan berdamai akan diri sendiri.

3. Mencoba lebih peduli dengan diri sendiri

Sebagian orang ada yang selalu mendahulukan orang lain daripada memahami dan menjaga dirinya.

Sehingga lagi-lagi dirinya mendapatkan rasa sakit hati dan terluka akan sikap seseorang.

Mencoba untuk berdamai dengan diri sangat penting untuk kamu mencoba lebih peduli akan diri sendiri.

Mencoba membantu dan berbaik dengan orang lain memang sangat dianjurkan. Namun, jika kamu ingin mengobati seseorang jika diri kamu sendiri terluka kamu masalah tidak bisa teratasi.

Jadi, langkah salah satunya dengan mencoba lebih dulu untuk menerima diri kamu, percaya akan diri kamu lalu peduli lebih dulu akan diri kamu.

4. Memahami kapasitas dirinya

Mempunyai ambisi untuk maju memang sangat positif. Namun, kadang ada orang yang terlalu menekan dirinya sendiri dan tidak melihat kapasitas dirinya.

Terkadang jika ada ambisi hang tak terwujud sebagian orang memaksakan kapasitas dirinya.

Sehingga karena tekanan itu kamu dapat memberikan kecemasan pada dirimu. Mencoba untuk memahami diri dan mengetahui kapasitas diri kamu mampu menenangkan dan berdamai dengan diri sendiri.

Berdamai dengan diri sendiri juga artinya kamu mengurangi potensi untuk menyakiti diri sendiri.

5. Tidak apa-apa merasa kecewa

Salah satu berdamai dengan diri sendiri lagi-lagi menerima. Salah satunya menerima akan rasa kecewa.

Bahwasanya manusia memang tempatnya menyimpan rasa kecewa. Karena sebagai manusia kamu pun bisa memberikan ataupun mendapatkan rasa kecewa.

Perasaan kecewa dan sedih itu bisa kamu atasi dengan menerima dan menghadapi rintangan itu.

Jangan pura-pura untuk menghindari atau menunda untuk menyelesaikan permasalahannya. Hingga rasa kecewa itu membuat kamu rasakan berlarut.

Kamu bisa berikan waktu untuk menerima rasa kecewa itu. Sehingga kamu bisa berada dititik berdamai akan diri sendiri atau masa lalu.

6. Hadapi rasa takut anda

Rasa takut kadang membuat manusia cemas. Jika kamu merasakan rasa takut janganlah untuk menghindar atu malah diam beralut.

Jangan juga kamu membenci perasaan takut itu. Lebih baik kamu hadapi rasa takut itu dan mencoba menerima setiap permasalahan yang dihadapi.

Hal positif yang kamu dapatkan jika kamu menghadapi rasa takut diri kamu adalah bisa lebih kuat dan percaya akan diri sendiri.

Sehingga rasa takut dan menghakimi diri sendiri bisa kamu capai. Karena mencintai dan percaya akan diri sendiri itu sangat penting untuk kebahagiaan diri kamu.

7. Jangan menjadi sempurna

Manusia adalah tempatnya berbuat salah. Tidak ada manusia yang sempurna secara tindakan ataupun penampilan.

Sehingga jika kamu berusaha keras untuk menjadi sempurna berarti kamu belum bisa menerima akan diri sendiri.

Kecemasan dan rasa kurang pasti akan selalu menyelimuti diri kamu. Jika kamu berlarut menyesali kesalahan atau kegagalan mampu membuat kamu hilang daro rasa bahagia.

Mungkin kamu bisa mencoba untuk menerima kesalahan yang telah diperbuat kamu atau orang lain.

Karena sejatinya manusia memang tidak memiliki sifat sempurna. Sehingga rasa kecewa memang manusia adalah tempatnya.

Untuk meminimalisir rasa kecewa itu adalah dengan menerima dan berdamai akan keadaan ataupun diri sendiri.

Cobalah kamu untuk tidak terlalu menekan diri kamu. Kamu bisa lebih menghela nafas tanpa harus terburu-buru dan selalu ingin jadi sempurna.

Cukup dengan rasa bahagia dan menerima dapat buat kamu lebih mencintai diri sendiri serta bisa berdamai akan keadaan maupun diri sendiri.

8. Jujur pada diri sendiri

Cara lain yang bisa dilakukan untuk berdamai dengan diri sendiri adalah bersikap jujur.

Bersikap jujur pada diri sendiri bisa membuat kamu menjalani hidup dengan lebih tenang dan bahagia.

Caranya dengan jalani hidup yang sesuai dengan nilai-nilai dan jujur akan perasaan sendiri.

Kadang kamu suka tidak jujur apa yang dirasa sehingga lagi-lagi dapat menyimpan rasa kecewa.

Kadang ekspektasi membuat kamu semakin tertekan dan lagi-lagi tidak dapat menenangkan atau berdamai dengan diri sendiri.

9. Meluangkan Waktu untuk Diri Sendiri

Untuk mencoba berdamai dengan diri sendiri kamu bisa meluangkan waktu sendiri. Cobalah untuk mempunyai waktu sendiri.

Kamu bisa mengambil waktu untuk menikmati waktu sendiri dan memahami diri kamu sendiri.

Meskipun terlalu banyak waktu sendirian dapat menyebabkan kesepian, tetapi menghabiskan jumlah waktu yang tepat untuk diri sendiri dapat bermanfaat bagi kesehatan mental. Termasuk dalam berdamai dengan diri sendiri.

Hal itu karena menyisihkan ruang untuk menyendiri dapat meningkatkan perasaan puas yang lebih dalam dari waktu ke waktu.

Kamu juga bisa meluangkan waktu untuk diri sendiri. Sehingga waktu sendiri itu bisa berkualitas untuk merenungkan hal-hal seperti ini:

- Mencerminkan nilai-nilai pribadi

- Menjelajahi identitas diri sendiri

- Menghubungkan diri untuk kembali dengan kebutuhan sendiri

- Mengevaluasi kembali batas-batas yang dimiliki

- Merangkul sisi kreatif

- Menikmati hobi dan hiburan favorit

- Mulai latihan meditasi

- bisa mengisi ulang energi, bersantai, dan fokus pada kebutuhan pribadi untuk hidup yang lebih baik.

10. Belajar memaafkan dan menerima diri sendiri

Seperti yang ditulis di atas bahwa manusia memang tempatnya kecewa. Sehingga untuk berdamai dengan diri sendiri adalah belajar memafkan.

Jika kamu memiliki rasa dendam mungkin ketenangan hati kamu akan terganggu. Bahkan kamu pun sulit menemukan kedamaian hati.

Salah satunya mencoba memaafkan dan menerima diri sendiri adalah cara berdamai.

Karena sejatinya, merawat perasaan marah, kecewa, atau dendam banyak energi yang kamh keluarka. Sehingga gejala dan kesehatan mental kamu dapat terganggu antaranya menyebabkan:

-Kesehatan jantung yang buruk

-Masalah tidur

-Sakit perut

-Depresi

-Kecemasan

Maka itu cobalah belajarlah untuk menjadi pribadi yang lebih pemaaf. Memaafkan tidak hanya menguntungkan orang lain, tetapi juga bermanfaat bagi diri sendiri.

Faktanya, dalam penelitian 2016 yang diterbitkan dalam jurnal U.S National Library of Medicine menemukan bahwa, orang dewasa dari berbagai usia yang merasa lebih pemaaf selama 5 minggu mengalami lebih sedikit stres dan lebih sedikit gejala kesehatan mental.

Hal ini pun berlaku untuk diri sendiri. Jika kamu mempunyai rasa maaf lebih besar dan menerima diri sendiri maka ketenangan diri akan kamu dapatkan. (rth)

Topik Terkait