img_title
Foto : Pinterest

IntipSeleb Gaya Hidup – Selain Bali memiliki wisata terkenal dengan pantainya, ternyata di Bali juga terkenal akan objek wisata Kebun Raya. Tempat wisata itu berada di Bedugul, Bali.

Karena wisata tersebut tepat di daerah Bedugul maka, Kebun Raya Bali disebut juga dengan Kebun Raya Bedugul atau Kebun Raya Eka Karya Tabanan.

Kebun Raya Bedugul diketahui salah satu hutan lindung di Bali yang berfungsi sebagai paru-paru udara. Tempat wisata Bedugul Kebun Raya ini sangat cocok untuk kamu yang ingin berlibur dengan menikmati udara yang sejuk dan healing bersama pasangan atau piknik bersama keluarga.

Jika kamu ke daerah Bedugul maka, tempat yang harus kamu kunjungi adalah Kebun Raya Bali. Wisatawan yang berkunjung ke Kebun Raya Bali bisa menikmati beragam koleksi tanaman, tumbuhan langka yang tidak didapati di sembarang tempat, hingga pohon yang usianya lebih dari 100 tahun loh.

Jadi, jika kamu tertarik untuk berwisata ke Kebun Raya Bedugul Bali, namakan yuk simak akan informasi terkait Kebun Raya Bedugul di Bali. Berikut dalam artikel selengkapnya di bawah ini!

Mengenai Kebun Raya Bali

Pinterest
Foto : Pinterest

Bali dikenal dengan tempat wisata yang memiliki banyak keindahan alamnya. Maka selain pantai, Bali juga memiliki wisata Kebun Raya. Diketahui, Kebun Raya Bedugul Bali ini merupakan tempat yang unik yang memadukan penelitian botani, pelestarian tumbuhan, pendidikan sampai rekreasi.

Ketika ke Kebun Raya Bedugul Bali, kamu bisa menikmati keindahan dan kedamaian dari keasrian Kebun Raya Bedugul ini. Selain berekreasi kamu juga bisa belajar banyak manfaat tumbuhan bagi kehidupan masyarakat.

Saat di Kebun Raya Bedugul kamu bisa menikmati dan melihat berbagai tumbuhan hutan hujan tropik dan kehidupan berbagai jenis hewan terutama burung.

Ketinggian dari Kebun Raya ini terletak pada ketinggian 1250-1450 dpl dengan luar 157,5 hektar. Bahkan Kebun Raya ini memiliki koleksi tanaman yang mencapai kira-kira 16.000 tanaman terdiri dari 1.500 jenis, 320 marga, dan 155 suku tumbuhan.

Bahkan tumbuhan-tumbuhan itu dibagi menjadi beberapa kelompok baik tanaman yang dilindungi, tanaman liar, tanaman hias, tanaman buah, tanaman obat-obatan bahkan sampai tanaman upacara dan sebagainya.

Selain itu, di Kebun Raya Bedugul Bali ini terdapat juga tanaman anggrek atau orchid park dengan berbagai koleksinya seperti Anggrek Kalajengking (arachnis flop-aeris), anggrek tanah (spathologlottis plicata) dan jenis anggrek Epindrum Radicans dari Amerika Utara dan Amerika Selatan.

Tak hanya itu, terdapat juga jenis koleksi bunga Anggrek Hitam (coelogyne pandurata) yang terkenal dan hanya bisa dilihat bunganya antara bulan Juli-Agustus.

Bukan hanya tumbuhan, Kebun Raya Eka Karya juga menjadi habitat beberapa jenis burung, antara lain, Tekukur, Kucica Batu, Bondol Jawa, Sriganti, Walet Sapi, Kepodang, burung Isap Madu Australia dan masih banyak yang lainnya.

Kebun Raya Bedugul Bali ini ternyata memiliki suhu di siang hari antara 17 – 90 derajat Celcius dan malam harinya mencapai 10 sampai 18 16 derajat Celcius. Karena cuacanya cukup dingin, maka kamu perlu siapkan baju hangat, payung atau jas hujan.

Kebun Raya Bali ini menjadi kebun raya dengan botani terbesar di Indonesia yang terletak di Desa Candikuning, Kecamatan Baturiti, Kabupaten Tabanan, Bali yang berjarak sekitar 60 km dari Denpasar.

Ternyata Kebun Raya ini pertama yang didirikan oleh putra bangsa Indonesia. Pengelolaannya dilakukan oleh Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) dan secara struktur organisasi berada di bawah pembinaan Pusat Konservasi Tumbuhan Kebun Raya Bogor.

Diketahui, Kebun Raya ini didirikan pada 15 Juli 1959 yang pada awalnya adalah Kebun Raya Eka Karya Bali hanya diperuntukkan bagi tumbuhan runjung.

Kemudian seiring berjalannya dan perkembangan, Kebun Raya ini berada di ketinggian 1250 sampai 1450 mdpl yang kini menjadi sebagai kawasan konservasi bagi tumbuhan pegunungan tropika Kawasan Timur Indonesia yang semula kawasan Kebun Raya hanya 50 ha, tetapi saat ini luas kebun raya menjadi 157,5 ha.

1. Biaya kunjungan

Jika kamu ingin ke Kebun Raya Bedugul Bali ini maka disarankan untuk menggunakan kendaraan pribadi baik menggunakan bus turis, mobil, taksi atau sepeda motor.

Jika kamu mengunjungi pada weekend maka Kebun Raya Bali sangat ramai pengunjung. Namun jika kamu tidak masalah maka kamu bisa mengunjunginya.

Beriku ini biaya jika kamu ingin berkunjung ke Kebun Raya Bali. Yuk, simak biaya kunjungan di bawah ini!

  • Tiket Masuk Pengunjung Asing: Rp. 17.000,-
  • Tiket Masuk Pengunjung Domestik: Rp. 9.000,-
  • Tiket Kendaraan Roda 4 Keliling Kebun: Rp. 11.000,-
  • Tiket Parkir Kendaraan Roda 2 (Motor, Sepeda, dll): Rp. 3.000,-
  • TIket Parkir Kendaraan Roda 4: Rp. 6.000,-
  • Tiket Parkir Kendaraan Roda 6 (Bus, Truk, dll): Rp. 11.000,-
  • Tiket masuk sudah termasuk Asuransi Jasa Raharja Distribusi Pemkot

2. Jarak Kebun Raya Bali

Diketahui Kebun Raya Bali terletak di tengah-tengah Pulau Bali, yaitu berada di bekas gunung berapi. Jika kamu ingin berkunjung ke Kebun Raya bali maka kamu dapat menempuh perjalanan darat sela satu jam atau satu jam setengah dari Denpasar.

Jaraknya sekitar 55 km arah utara Denpasar menuju Singaraja. Jika dari Singaraja maka jarak yang ditempuh sekitar 30 km ke arah selatan menuju Denpasar atau memakan waktu kira-kira 45 menit perjalanan darat.

3. Lokasi

Lokasi Kebun Raya Bali berada di daerah Bedugul. Sehingga objek wisata Kebun Raya Bali ini kerap kali disebut dengan Kebun Raya Bedugul atau kebun Raya Eka Karya Tabanan.

Wisata Kebun Raya Bedugul ini merupakan salah satu dari hutan lindung di Bali. Objek wisata ini ternyata berfungsi sebagai paru-paru udara. Sehingga karena udara dan juga suasana-nya yang asri, Kebun Raya Bedugul ini sangat cocok untuk kamu yang ingin piknik terutama bersama keluarga.

4. Layanan di Kebun Raya Bali

Kebun Raya Bali memiliki fasilitas atau layanan publik yang dapat kamu nikmati. Yuk simak layanan atau fasilitasnya di bawah ini!

  • Perpustakaan
  • Herbarium
  • Laboratorium
  • Pemandu
  • Akomodasi
  • Ruang Pertemuan
  • Toko Suvenir
  • Penginapan

Sejarah Kebun Raya Bali

Pinterest
Foto : Pinterest

Sejarah dari Kebun Raya Bali ini merupakan awal gagasan dari Prof. Ir. Kustono Setyodiwiryo, Direktur Lembaga Pusat Penyelidikan Alam yang juga sebagai Kepala Kebun Raya Indonesia dan juga bersama I Made Taman sebagai Kepala Lembaga Pelestarian dan Pengawetan Alam saat itu yang berkeinginan untuk mendirikan cabang Kebun Raya di pulau Jawa yaitu Bali.

Pendekatan kepada Pemerintah Daerah Bali dimulai tahun 1955, hingga akhirnya pada tahun 1958 pejabat yang berwenang di Bali secara resmi menawarkan kepada Lembaga Pusat Penyelidikan Alam untuk mendirikan Kebun Raya di Bali. Pada awalnya Kebun Raya ini ditetapkan seluas 50 ha meliputi areal hutan reboisasi Candikuning serta berbatasan langsung dengan Cagar Alam Batukau.

Kemudian, tepat pada tanggal 15 Juli 1959 Kebun Raya “Eka Karya” Bali diresmikan oleh Prof. Ir. Kusnoto Setyodiwiryo, Direktur Lembaga Pusat Penyelidikan Alam sebagai realisasi SK Kepala Daerah Tingkat I Bali tanggal 19 Januari 1959 No. 19/E.3/2/4.

Usut punya usut nama “Eka Karya” untuk Kebun Raya Bali diusulkan oleh I Made Taman. “Eka ” berarti Satu dan “Karya ” berarti Hasil Kerja. Sehingga “Eka Karya ” dapat diartikan sebagai Kebun Raya pertama yang merupakan hasil kerja bangsa Indonesia sendiri setelah Indonesia merdeka.

Kebun raya ini dikhususkan untuk mengoleksi Gymnospermae (tumbuhan berdaun jarum) dari seluruh dunia karena jenis-jenis ini dapat tumbuh dengan baik di dalam kebun raya. Koleksi pertama banyak didatangkan dari Kebun Raya Bogor dan Kebun Raya Cibodas, antara lain Araucaria bidwillii, Cupresus sempervirens dan Pinus masoniana .

Kemudian, jenis lainnya yang merupakan tumbuhan asli daerah ini antara lain Podocarpus imbricatus dan Casuarina junghuhniana. Soal pengelolaan Kebun Raya sempat dua kali dititipkan pada Dinas Kehutanan Propinsi Bali, yaitu pada 15 Juli 1959 – 16 Mei 1964 dan setelah peristiwa G 30 S/PKI (1966 – 1975).

Pengelolaan kebun secara langsung oleh staf kebun raya dilakukan juga selama 2 periode, yakni sejak 16 Mei 1964 – Desember 1965 dan 1 April 1975 hingga sekarang.

Sejarahnya bahwa sejak tahun 1964 hingga saat ini, Kebun Raya “Eka Karya” Bali telah mengalami 11 kali pergantian kepemimpinan dengan berbagai pembaharuan. Di bawah kepemimpinan I Gede Ranten, B.Sc. (1975 – 1977), luas kebun raya bertambah hingga 129,2 ha.

Perluasan Kebun Raya itu diresmikan oleh Ketua Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia saat itu yaitu Prof. Dr. Ir. Tubagus Bachtiar Rifai pada tanggal 30 April 1976 yang ditandai dengan penanaman Chamae cyparis obtusa.

Hingga kini dari tahun 2001 sampai tahun 2008, di bawah kepemimpinan Ir. Mustaid Siregar, M.Si bahwa luas kebun raya bertambah lagi menjadi 157,5 ha. Meski pada awal berdirinya ditujukan untuk konservasi tumbuhan berdaun jarum (Gymnospermae), kini Kebun Raya berkembang menjadi kawasan konservasi ex-situ tumbuhan pegunungan tropika kawasan timur Indonesia.(prl).

Topik Terkait