img_title
Foto : Pinterest

Teori pertama adalah hipotesis sejarah agama dan yang kedua adalah hipotesis perhitungan. Kedua teori ini diyakini dengan benar. Berdasarkan catatan kuno, tanggal 25 Desember 2022 diadakan dengan perayaan Sol Invictus, dewa matahari yang diadakan Kekaisaran Romawi.

Namun, dalam Injil Lukas di Alkitab, tertulis bahwa Malaikat datangi Maria di bulan keenam, yang berarti adalah Juni. Sedangkan orang Yahudi merayakan Tahun Baru jatuh di bulan ke sembilan yakni bulan September.

Berarti, bulan keenam setelah tahun baru Yahudi jatuh di bulan Maret. Umat Kristiani pun menghitung kandungan Maria selama sembilan bulan hingga jatuh di bulan Desember.

Lebih lanjut, tanggal 25 bisa menjadi perayaan Natal berdasarkan perhitungan Alexander The Great. Ia menghitung sesuai kalender dari hari dimana Yesus hari ke-8 yang dibuat sebagai 1 Januari sehingga tanggal 25 jatuh sebagai kelahiran Yesus Kristus.

Tradisi di Berbagai Negara

pinterest
Foto : pinterest

Merayakan Kelahiran Yesus Kristus, tradisi Natal dirayakan secara berbeda-beda di setiap negara. Di Austria, anak-anak akan melemparkan surat natal ke perapian. Hal ini dipercaya agar St Nicholas memberikan hadiah ke mereka berupa permen, kacang, dan apel.

Topik Terkait