img_title
Foto : Instagram/@tiffani_houseware

IntipSeleb Gaya Hidup – Mungkin kita masih ingat dengan mainan Lato-lato yang kini kembali viral. Anak tahun 1990an pasti tahu banget mainan kecil ini menjadi teman kita saat berkumpul bersama teman-teman.

Sebuah permainan dengan bentuk bola yang diikat dengan tali dan dikaitkan cincin ternyata bukan dari Indonesia. Lantas dari mana asal permainan lato-lato? Simak artikel di bawah ini.

Asal Usul Lato-lato

Instagram/@ayamlodo_bumamik_winonggulun
Foto : Instagram/@ayamlodo_bumamik_winonggulun

Pemianan Lato-lato kembali viral di Indonesia setelah banyak yang mempublikasikannya di media sosial seperti TikTok. Di Indonesia nama permainan Lato-lato cukup beragam, ada yang menyebut lato-lato, tek-tek, nok-nok, katto-katto, hingga toki-toki.

Namun tahukah kamu kalau ternyata permainan bola yang digantung di bawah tali seperti pendulum itu bukan dari Indonesia. Meski tenar dan masuk ke Indonesia sejak tahun 1990an, ternyata asal muasal permainan ini dari Amerika Serikat.

Di Amerika Serikat sendiri nama lato-lato dikenal sebagai sebutan clankers, yang populer sejak tahun 1970an. Melansir dari vivadotcodotid, permainan ini baru masuk ke Indonesia sekitar tahun 1990an dengan bahan dasar bola karet.

Sementara di negara Paman Sam, lato-lato awalnua justru terbuat dari bahan kaca. Bahkan awal-awal kemunculannya lato-lato di Amerika Serikat sempat dilarang oleh pemerintah setempat lantaran membahayakan.

Permainan Berbahaya

Instagram/@syafa_store_bekasi2
Foto : Instagram/@syafa_store_bekasi2

Di Indonesia permainan lato-lato terbuat dari kayu atau bola plastik yang keras. Namun masih terbilang cukup aman digunakan oleh anak-anak hingga dewasa.

Namun ternyata di Amerika Serikat permainan lato-lato justru pernah dilarang sejak tahun 1970 atau awal kemunculannya di negara Paman Sam. Sebab bahan bola yang digunakan bukan terbuat dari karet atau kayu, melainkan dari kaca.

Anak-anak di Amerika Serikat sempat kelewatan dalam memainkannya, hingga beberapa kali kejadian bola tersebut dibantingkan ke tanah hingga pecahan kacanya berhamburan dan mengenai orang. Akhirnya permainan ini dianggap berbahaya dan dilarang dalam jangka waktu yang lama.

Di Indonesia lato-lato menjadi tenar lantaran cukup unik cara memainkannya dan menimbulkan bunyi yang sangat khas. Permainan ini juga tergolong murah, biasanya penjual membandrol harga mulai dari Rp8 ribu hingga Rp12 ribu tergantung dari bahan yang kreasi yang digunakan.

Namun pastikan juga jika anak Anda memainkan lato-lato, tetap harus di bawah pengawasan orang tua. Sebab walau terbuat dari karet, bola yang dipantulkan cukup keras dan bisa membahayakan jika terkena kepala. (nes)

Topik Terkait