img_title
Foto : YouTube/Taulany TV

Pertama, non Muslim pasti masuk neraka. Pendapat yang mengatakan masuk neraka berargumen bahwa orang yang tidak pernah menyatakan masuk Islam atau beriman kepada Allah, Rasul, kitab suci dan lainnya tidak akan masuk surga. Hujjah mereka berangkat dari beberapa hadits berikut ini:

Dari Abdullah ra bahwa Rasulullah SAW bersabda, "Tidaklah masuk neraka orang yang di dalam hatinya adalah seumpama biji khardal dariiman. Dan tidak masuk surga orang yang di dalam hatinya adalah seumpama biji khardal dari kibir. (HR Muslim)

Titik tekan hadits ini adalah bahwa selagi orang masih punya iman, meski hanya setitik saja, tidak akan abadi di dalam neraka. Tetapi sebaliknya, orang yang sama sekali tidak punya iman, maka dia akan abadi di neraka.

Kedua, non muslim bisa masuk surga, dengan beberapa syarat. Misalnya tidak pernah mendapat sama sekali ajaran Islam atau terzalimi oleh berbagai propaganda dari musuh Islam. Contohnya adalah pengaruh media-media yang memusuhi Islam, sehingga mereka kenal Islam namun dalam frame yang salah. Jadi mereka tidak masuk Islam.

Dalam kasus ini, ada kewajiban bagi umat Islam untuk menepis dan mengoreksi propanganda negatif tentang Islam. Agar jangan sampai ada kasus suatu masyarakat tidak mau masuk Islam karena tidak mendapat informasi yang benar tentang Islam.

Dalam pandangan Syeikh Mustafa Az-Zarqa, istilah kafir itu lebih tepat disematkan kepada orang yang sudah didakwahi dan dipresentasikan tentang Islam secara jelas, namun tetap tidak mau menerima. Sedangkan orang yang sama sekali tidak mendapatkan informasi apapun tentang Islam, sulit untuk dikatakan sebagai kafir.

Terakhir adalah tawaqquf alias tidak bisa ditentukan masuk surga atau neraka. Sebab tidak ada dalil yang secara sharih dan tegas menyatakan hal itu. Sehingga sebaiknya kita tidak mendahului ketentuan dari Allah SWT.

Topik Terkait