img_title
Foto : Instagram @kartikaputriworld

IntipSeleb – Media sosial belakangan ini dihebohkan dengan kemunculan Kartika Putri dengan kondisi wajah yang tidak seperti biasanya. Di beberapa bagian muka, bibir, lidah, hingga dinding mulutnya terdapat luka melepuh yang cukup serius.

Setelahnya, artis Indonesia yang kerap disapa Karput tersebut memberikan penjelasan tentang kondisi kesehatannya. Ternyata, ia telah mengidap penyakit autoimun sejak bertahun-tahun lalu.

Istri Habib Usman yang sempat berselisih paham dengan dr. Richard tersebut juga menceritakan proses pengobatan yang ia lakukan. Setelah berobat di Jakarta dan tidak mengalami perkembangan, ia memutuskan untuk melakukan pengobatan ke Singapura.

Di Singapura, Kartika Putri melakukan full health screening. Tindakan ini penting untuknya yang menderita autoimun, terlebih ia tengah berencana untuk memiliki buah hati lagi.

Lantas, apa sih sebenarnya apasih penyakit Autoimun itu? Seperti apa gejala dan pengobatannya? Yuk scroll lebih lanjut untuk membaca penjelasan dr. Okki Ramadian Sp.PD di YouTube Kata Dokter berikut ini!

Penyebab Autoimun

Instagram/kartikaputriworld
Foto : Instagram/kartikaputriworld

Penyakit Autoimun adalah suatu kondisi penyakit yang terjadi akibat imun sistem terlalu agresif pada diri sendiri. Jadi, yang seharusnya melawan mikroorganisme atau protein asing yang masuk ke badan, tapi malah melawan badan sendiri.

Autoimun terjadi karena ada kesalahan koordinasi dari imun sistem tubuh sendiri. Hal ini banyak dipengaruhi oleh faktor genetik dan faktor lingkungan, ada yang bisa berimbang, bisa juga faktor lingkungan lebih besar menyebabkan suatu kondisi imun sistem, atau kondisi genetik menyebabkan gangguan penyakit autoimun.

Autoimun itu contohnya banyak, salah satunya ada Autoimun yang didapatkan sejak lahir atau ada juga kondisi yang pada saat perjalanan hidupnya dia mengalami Autoimun.

Yang pertama tadi adalah imunodefisiensi primer atau suatu kondisi lahir di mana imun sistemnya sudah terganggu. Sedangkan yang sering dihadapi saat ini adalah autoimun sekunder, contohnya penyakit Lupus, Rheumatoid arthritis, Sjogren, Behcet disease, dan lainnya.

Autoimun merupakan penyakit kombinasi dari faktor genetik dan lingkungan. Bagi penderita autoimun berdasarkan faktor lingkungan, bisa dilakukan pencegahan sederhana, seperti istirahat yang cukup, tidur yang cukup, makan makanan sehat dan bernutrisi, dan olahraga teratur.

Gejala Autoimun dan Pengobatannya

University of Oxford
Foto : University of Oxford

Autoimun memiliki gejala yang semuanya memiliki variasi masing-masing. Tetapi gejala yang paling sering ditemukan adalah nyeri pada persendian yang berkepanjangan dan tidak kunjung sembuh, hilang timbul dan tak ada henti. Sebab, penyakit ini dipicu oleh peningkatan imun sistem yang berlebihan.

Selain itu juga ada gejala lain yang karakteristik dari setiap gejala, contohnya Lupus. Ia akan memiliki gejala seperti butterfly rash di daerah wajahnya dan ada nyeri-nyeri persendian, sariawan yang tidak kunjung sembuh dan lain-lain.

Ada juga gejala khas pada penyakit lain seperti Artritis, yaitu spesifik pada nyeri-nyeri persendian terutama pada pagi hari dan lokasi nyerinya juga di bagian tubuh tertentu.

Diagnosis autoimun penegakannya berbeda-beda untuk setiap penyakitnya. Tapi pada prinsipnya kita bisa mengetahui selain dari pemeriksaan fisik dan anamesis kepada pasien, yaitu pemeriksaan secara laboratoris.

Pemeriksaan dasar laboratoris yang bisa dikerjakan adalah pemeriksaan darah perifer lengkap, juga pemeriksaan ANA (Antinuclear Antibodies Test) dan pemeriksaan yang lebih spesifik terhadap penyakit yang kita hadapi.

Karena dasar dari autoimun adalah peningkatan imun sistem yang berlebihan, maka terapinya adalah dengan meredam sistem imunnya. Dalam dunia medis bisa dilakukan dengan pengembalian steroid dengan dosis yang disesuaikan untuk eredam aktivitas dari sistem imun pasien.

Selain itu, ada pula terapi non medis, yaitu pemberian vitamin D yang adekuat, menjaga pola makan, olahraga tidur secara teratur.

Komplikasi dari penyakit Autoimun bermacam-macam, ada yang gejalanya hanya bisa menimbulkan disabilitas, tapi ada juga yang menyebabkan kematian. Maka dari itu, penyakit autoimun perlu diwaspadai.

Jika merasakan ada gejala penyakit autoimun, segera cari tahu sebabnya, cari tahu nama penyakitnya, sehingga bisa ditentukan prognosis atau harapan hidup dari orang yang bersangkutan.

Nah, itulah penjelasan lengkap dr. Okki Ramadian Sp.PD terkait seluk beluk penyakit Autoimun, mulai dari penyebab, gejala hingga pengobatannya. Semoga bermanfaat! (bbi)

Topik Terkait