img_title
Foto : Pexels/Hải Nguyễn

IntipSelebDemam Berdarah Dengue (DBD) merupakan penyakit yang perlu diperhatikan karena seringkali menyerang tanpa disadari. Untuk itu, kita harus melakukan pencegahan yang tepat sebelum terjangkit penyakit satu ini.

Bersama dr. Gammarida Magfirah di Kata Dokter, Intip Seleb akan mengajakmu untuk belajar memahami gejala DBD dan cara pengobatannya agar dapat lebih siap dan waspada dalam menghadapi penyakit ini. Simak dan jangan lupa di-scroll ya!

Gejala DBD

Ilustrasi - Pixabay
Foto : Ilustrasi - Pixabay

Inselicious, demam berdarah dengue (DBD) adalah suatu kondisi di mana seseorang terinfeksi virus dengue. Virus ini berasal dari nyamuk Aedes aegypti, yang sebelum menggigit seseorang yang terjangkit demam berdarah kemudian menggigit orang lain sehingga virus itu menular.

Pada saat seseorang digigit oleh nyamuk Aedes aegypti, virus dengue tersebut masuk ke dalam peredaran darah, mengganggu sistem imun, dan menyebabkan pelebaran pembuluh darah sehingga cairan bisa keluar.

Setiap orang sebenarnya bisa terkena demam berdarah, tidak hanya anak-anak, remaja, dewasa, atau lansia. Namun, ada beberapa hal yang bisa membuat seseorang lebih rentan terkena, seperti faktor geografis daerah tinggalnya.

Daerah dengan tingkat perkembangbiakan nyamuk Aedes aegypti yang tinggi dan intensitas hujan yang tinggi menjadi faktor risiko. Selain itu, anak-anak dan orang-orang dengan imunitas rendah juga rentan terkena.

Demam berdarah yang disebabkan oleh virus ini biasanya ditandai dengan gejala-gejala seperti berikut.

  • Demam tinggi, dapat melampaui 38,5 derajat celcius atau lebih
  • Nyeri di belakang area mata
  • Nyeri kepala
  • Nyeri pada daerah sendi
  • Tanda-tanda perdarahan seperti bercak merah di bawah kulit, mimisan, gusi berdarah, BAB berdarah hingga muntah darah

Pengobatan DBD

Pexels/Polina Tankilevitch
Foto : Pexels/Polina Tankilevitch

Pada DBD dengan derajat ringan, mungkin hanya perlu perawatan di rumah saja. Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan bahwa terapi dari demam berdarah ini bukan antivirus, melainkan cairan. Apa alasannya?

Karena hal yang berbahaya dari penyakit demam berdarah adalah pada saat seseorang terkena dehidrasi berat akibat kehilangan cairan plasma. Dari itu, makanya di rumah harus disediakan cairan atau cukup rehidrasi dengan air biasa atau mungkin air atau cairan dengan elektrolit seperti oralit atau cairan isotonik lainnya,” ungkap dr. Gamma.

Selanjutnya adalah pemberian obat antipiretik atau penurun demam serta pemberian obat pereda nyeri yang bisa menenangkan. Pasalnya, pada demam berdarah rasa tidak nyaman karena nyeri dan demam bisa menyebabkan pasien sulit istirahat.

Meskipun dirawat di rumah, pemeriksaan laboratorium berkala bisa dilakukan mungkin 2 hari atau 3 hari setelah pertama kali terdiagnosis demam berdarah.

Jika pemeriksaan lab sudah dikatakan aman, itu artinya pasien sudah bisa dinyatakan sembuh sesuai dengan laboratorium dan juga klinis yang ada.

Namun, apabila pasien-pasien dengan derajat sedang atau berat yang membutuhkan perawatan khusus di rumah sakit ada tata laksana khusus yang dilakukan oleh tim medis, seperti terapi cairan yang lebih banyak dan dimasukkan melalui intravena atau cairan infus.

Cairan elektrolit ini diharapkan dapat mengurangi tingkat dehidrasi pada seorang pasien DBD atau mengembalikan cairan yang hilang dari plasma atau dari peredaran darah.

Lalu, ada kedua, pemberian antipiretik dan juga analgetik. Penghilangan gejala-gejala lain seperti mual atau tidak nyaman pada perut juga akan dilakukan dengan pemberian obat yang bekerja pada daerah pencernaan.

Apabila didapatkan penurunan trombosit yang signifikan, mungkin bisa dilakukan transfusi trombosit atau transfusi plasma.

Lalu, untuk pasien-pasien yang mengarah ke dengue shock syndrome, bisa melakukan perawatan di ICU dengan melakukan pemeriksaan laboratorium dan pengawasan lebih ketat, bisa 3 sampai 6 jam sekali dilakukan pemeriksaan laboratorium.

Apabila gejala-gejala dan hasil laboratorium sudah menunjukkan tanda perbaikan seperti trombosit yang mulai stabil, hematokrit yang mulai naik, tidak ada tanda perburukan, pasien sudah bisa dipulangkan, tapi tetap dalam pemantauan.

Apabila kondisi klinisnya sudah baik, penderita demam berdarah dengue (DBD) bisa kontrol kembali dan melakukan pemeriksaan ke dokter sekitar 2 sampai 3 hari setelah dipulangkan dari rumah sakit.

Topik Terkait