img_title
Foto : VIU

1. Faktor sosial

Kesenjangan sosial ekonomi bisa jadi penyumbang perilaku perundungan di sekolah. Dalam drama Pyramid Game dikisahkan perundungan yang terjadi di sekolah terjadi karena faktor sosial. Strata sosial tertinggi dikelas 2-5 dipegang oleh Baek Ha-rin, cucu dari yayasan pemilik sekolah sekaligus group konglomerat. Ia juga yang pertama kali menggagas pyramid game. Dengan posisinya ia selalu berada di peringkat paling atas piramida yang mengukuhkan kekuasaannya terhadap teman-teman sekelasnya. Baek Ha-rin memanfaatkan status sosialnya untuk mengendalikan sekolah.

2. Lemahnya pengawasan sekolah

Pengawasan sekolah yang lemah terhadap kasus bullying bisa menjadi pemicu dan menyuburkan perilaku perundungan di sekolah. Pengawasan yang lemah di sini antara lain kurangnya pengawasan pada tempat-tempat yang rawan terjadinya kekerasan, seperti lapangan olahraga, kantin, kamar mandi, dan tempat-tempat yang jauh dari pengawasan guru.

Pengawasan sekolah yang lemah juga termasuk pengabaian laporan perundungan yang terjadi di lingkungan sekolah, serta guru yang menganggap perundungan sebagai candaan khas anak-anak. Semua itu membuat pelaku perundungan merasa bebas melakukan dan akan mengulangi perilakunya. Inilah yang terjadi dalam drama Pyramid Game yang tayang di Viu. Soo-ji bahkan menerima perlakukan mengerikan dari wali kelas saat melaporkan perundungan yang ia alami. Guru baru yang mencoba membongkar perundungan di kelas 2-5 malah dipecat sekolah.

3. Keluarga

Rumah adalah lingkungan pertama tempat anak belajar. Perilaku agresif anak seringkali terbawa dari rumah. Hukuman fisik yang berlebihan, tekanan dari keluarga untuk memenuhi harapan orang tua adalah beberapa kondisi yang yang memicu perilaku agresif anak. Posisi anak yang lemah dan tidak berdaya dalam keluarga membuat anak melampiaskannya di pada orang lain, di sekolah. Salah satu siswa yang melakukan perundungan dalam Pyramid Game diketahui mengalami kekerasan fisik di rumah. Ia meniru apa yang dilihat dan dirasakannya sehari-hari, merundung yang lebih lemah, dalam hal ini yang berada di peringkat lebih rendah dalam piramida.

Topik Terkait