img_title
Foto : Bighit Entertainment

Menyusul kabar ini, Wakil Direktur Departemen Informasi Kementerian Luar Negeri Republik Rakyat Tiongkok bernama Zhao Li Jian, angkat bicara. Beliau menyebutkan bahwa kita seharusnya tidak menjadi terpecah belah dan tetap mengedepankan solidaritas. Secara tersirat, Zhao Li Jian meminta masyarakat Tiongkok untuk berhenti mengecam RM BTS karena pidatonya itu.

"Saya telah mempertimbangkan artikel dan laporan yang relevan, dan juga memperhatikan reaksi dari netizen Tiongkok. Saya ingin mengatakan bahwa kita harus belajar dari sejarah, melihat ke masa depan, menghargai cinta dan perdamaian, mempromosikan persahabatan dan ini harus menjadi kebersamaan kita. tujuan. Ini layak untuk kita bergandengan tangan dalam kerja keras,” kata Zhao Li Jian, dikutip dari Koreaboo pada Selasa, 13 Oktober 2020.

Namun sayang, masyarakat Tiongkok masih belum bisa memaafkan pernyataan yang dilontarkan RM BTS tersebut. Kini, topik ini menjadi perbincangan hangat di Weibo dan dibanjiri oleh komentar-komentar negatif yang ditujukan untuk sang leader.

“Kami sudah memberi mereka cukup ego dengan meminta tanggapan departemen Luar Negeri kami,” tulis seorang netizen, dikutip dar Koreaboo.
“Mereka orang Korea, jadi kami dapat memahami bahwa mereka memiliki sudut pandang itu. Tapi kami orang China, jadi kami tidak perlu menerima sudut pandang itu!,” ungkap seorang netizen.
“Tidak buruk, mereka ada di radar sekarang,” timpal netizen lain. 

Pre Order Album “BE” Terancam

Sumber foto: Koreaboo

Seiring meluasnya kecaman terhadap BTS di Tiongkok, fanbase terbesar ketujuh anggota (Baidu Bars) mengumumkan menghentikan penjualan pre-order album BE. Serta ada kemungkinan untuk mengembalikan pemesanan album yang sudah mencapai 800 ribu tersebut. Bila hal itu terjadi, maka akan mempengaruhi akumulasi total penjualan album terbaru BTS “BE” yang akan rilis pada 20 November 2020 mendatang.

Topik Terkait