img_title
Foto : Vogue Korea Official YouTube Channel

Tidak berselang lama setelah video Tiffany SNSD membongkar isi tasnya dan beberapa kali menyebutkan brand Valentino, sontak menjadi bahan perbincangan netizen Korea. Sebagian besar menilai bahwa sang idola baru saja melakukan backdoor online advertising atau mengiklankan produk secara tersirat.

Sebagai informasi, Back Ads telah menjadi masalah besar di industri hiburan Korea selama bertahun-tahun. Netizen bahkan menyebutkan bahwa brand Valentino pernah melakukan teknik marketing serupa dengan bantuan Tiffany SNSD. Jadi, publik mulai berspekulasi bahwa ini bisa jadi cara Valentino untuk mempromosikan produk terbaru hasil kolaborasi dengan sang pelantun I Got A Boy tersebut.

Di lain sisi, backdoor online advertising sudah dilarang keras di Korea Selatan. Dalam peraturan yang diberlakukan, mengharuskan sang public figure untuk mengungkap jelas dukungan mereka terhadap produk atau brand bersangkutan secara terang-terangan ketika mempromosikannya di media sosial. Bagi yang melanggar peraturan, akan dikenakan denda hingga 2 persen dari penjualan atau pendapatan terkait, sekitar 500 juta won (setara dengan Rp6,4 miliar)

Menyusul kontroversi yang merundung Tiffany SNSD, Vogue Korea meninggalkan komentar di bawah video What’s in My Bag tersebut sekaligus memberikan klarifikasi. Pihaknya menyebutkan bahwa Tiffany tidak mempromosikan brand mana pun dan hanya membagikan barang-barang favoritnya saja.

Video ini hanya mengungkap dengan niat untuk menunjukkan barang-barang Tiffany ‘tanpa’ adanya sponsor atau iklan produk. :),” tulis Vogue Korea. 

Kendati demikian, kini topik mengenai Tiffany SNSD sengaja mempromosikan produk serta brand Valentino melalui video What’s In My Bag yang diunggah di channel YouTube Vogue Korea mulai menjadi bahan perbincangan netizen.

Baca Juga: Choiza Dihujat Atas Kematian Sulli, Tiffany SNSD & Gaeko Pasang Badan

Topik Terkait