IntipSeleb – Drama Korea dengan tema zombie bertajuk Joseon Exorcist, kini didesak untuk berhenti tayang. Ini merupakan buntut panjang dari kontroversi penempatan properti bergaya China yang muncul di episode perdana pada 22 Maret 2021 lalu.
Selain dikecam oleh publik, sejumlah sponsor dan iklan juga menarik diri dari produksi drama Joseon Exorcist. Tidak bisa dipungkiri, isu budaya yang berkaitan dengan China memang begitu sensitif di mata masyarakat Korea. Lantas bagaimana nasib dari yang dibintangi Jang Dong Yoon ini? Simak artikel berikut.
Sponsor dan Iklan Menarik Diri dari Drama Joseon Exorcist
Joseon Exorcist baru saja menayangkan episode perdana pada 22 Maret 2021 lalu. Namun, drama ini langsung terseret kontroversi karena menampilkan properti bergaya China seperti makanan dan minuman khas. Selain itu, penggambaran tentang sejarah Korea dinilai tidak akurat. Seperti diketahui, Joseon Exorcist mengusung genre sageuk atau historikal.
Dengan demikian, para penonton menganggap drama Joseon Exorcist telah memutar balik sejarah hingga menodai peninggalan leluhur karena menggunakan properti yang bukan berasal dari Korea.
Akibat kontroversi ini, beberapa brand termasuk LG Household & Health Care resmi menghentikan sponsor mereka untuk drama ini. Bukan cuma LG, tapi Cozyma juga memutuskan untuk melakukan hal yang sama.
Di lain sisi, kontroversi budaya tersebut juga membuat drama Joseon Exorcist mengalami penurunan rating yang drastis. Drama ini dimulai episode pertamanya dengan rating 5,7 persen dan 8,9 persen. Usai terseret skandal, berubah menjadi 4,5 persen dan 6,9 persen untuk episode keduanya.
Masyarakat Korea Semarakkan Petisi Drama Joseon Exorcist untuk Berhenti Tayang
Pada 24 Maret 2021, pihak SBS telah membantah adanya penyimpangan sejarah dalam Joseon Exorcist dan meminta maaf karena telah menimbulkan ketidaknyamanan kepada penonton. Menyusul reaksi negatif tersebut, SBS memutuskan untuk tidak menayangkan drama Joseon Exorcist episode 3 dan 4 minggu depan.
Kini, kontroversi drama Joseon Exorcist sudah sampai website resmi Presiden Korea Selatan atau Blue House. Netizen menyemarakkan petisi agar drama tersebut dihentikan penayangannya.
Petisi tersebut diajukan dengan keprihatinan bahwa Joseon Exorcist menggunakan tokoh sejarah yang nyata dalam drama. Padahal drama ini memiliki genre fantasi, yang seharusnya menciptakan karakter-karakter baru.
Dengan demikian, penonton asing dikhawatirkan akan menganggap bahwa penggambaran karakter dalam drama Joseon Exorcist sesuai dengan sejarah Korea yang asli. Padahal tidak sama sekali.
Dilansir dari Koreaboo pada Kamis, 25 Maret 2021, petisi untuk mendesak drama Joseon Exorcist dihapus dari penayangan sudah ditandatangani oleh lebih dari 127 ribu orang. Lewat kasus ini, netizen Korea berharap agar kejadian serupa tidak terjadi di masa mendatang.
"Kami meminta Blue House untuk mencegah terjadinya distorsi serius dalam sejarah kami di masa depan," kata petisi tersebut. Petisi juga meminta para aktor dan aktris yang membintangi drama Joseon Exorcist untuk merefleksikan diri atas kontroversi sejarah dan budaya ini.
Isu Budaya antara China dan Korea Selatan
Korea Selatan dikenal sebagai salah satu negara yang sangat menjunjung tinggi sejarah dan budaya peninggalan leluhur. Maka dari itu, isu yang berkaitan dengan dua hal ini akan mendapat perhatian lebih, dan siap dibela hingga titik penghabisan.
Selain karena drama Joseon Exorcist dinilai tidak sesuai dengan catatan sejarah yang ada, China dan Korea Selatan sendiri memang tengah bersitegang. Belakangan ini, China mengklaim bahwa pakaian tradisional hanbok serta makanan khas kimchi merupakan bagian dari sejarah mereka, bukan Korea Selatan.
Karena propaganda ini, netizen China sempat membanjiri kolom komentar postingan orang-orang Korea di Instagram dengan kata-kata berkonotasi negatif termasuk menghardik mereka sebagai pencuri hingga mengelu-elukan ‘budaya’ yang dianggap milik mereka.
Menyusul petisi yang mendesak drama Joseon Exorcist untuk berhenti tayang, pihak SBS belum lagi merilis pernyataan resmi. Dengan demikian, episode 3 dan 4 drama ini tidak akan mengudara minggu depan menyusul kontroversi sejarah dan budaya.
