img_title
Foto : Twitter

IntipSeleb – Baru-baru ini, salah satu media bisnis dan keuangan melaporkan nilai aset yang dimiliki oleh Bang Si Hyuk, yang beberapa waktu lalu mengundurkan diri dari jabatannya sebagai CEO HYBE. 

Tidak tanggung-tanggung, Bang Si Hyuk dikabarkan memiliki aset senilai Rp46,3 triliun. Hal ini juga berfaktor pada harga peningkatan perusahaan dalam 9 bulan terakhir. Scroll yuk selengkapnya melalui ulasan berikut.

Nilai Aset Bang Si Hyuk

Naver
Foto : Naver

Dilansir melalui KStarLive, media bisnis dan keuangan Bloomberg pada Selasa, 13 Juli 2021 melaporkan tentang nilai aset dari pendiri Big Hit Music dan HYBE Corporation yang saat ini menaungi sejumlah idol ternama seperti BTS, TXT, SEVENTEEN, ENHYPEN, dan lainnya. 

Big Hit Music dan HYBE Corporation masuk dalam jajaran perusahaan besar Korea Selatan yang sudah melebarkan sayapnya di perputaran bisnis-bisnis luar Korea, seperti Jepang dan Amerika. 

Perlu diketahui, Bang Si Hyuk mendirikan Big Hit Entertainment pada tahun 2005, lalu berganti nama menjadi Big Hit Music dan memiliki perusahaan induk HYBE Corporation di tahun 2021. 

Dikabarkan, nilai aset dari Bang Si Hyuk saat ini adalah USD3,2 miliar atau jika dirupiahkan setara dengan Rp46,3 triliun. 

Menurut laporan, aset Bang Si Hyuk telah berlipat ganda sejak Oktober 2020 lalu saat Big Hit Entertainment membuka IPO dan terdaftar di Pasar KOSPI Bursa Korea. 

Harga saham perusahaan dilaporkan telah meningkat sekitar 130 persen dalam waktu 9 bulan terakhir yang saat itu saham Bang Si Hyuk senilai USD1,5 miliar atau Rp21,7 triliun. 

Jabatan Baru Bang Si Hyuk

Berbagai Sumber
Foto : Berbagai Sumber

Pada awal Juli 2021, HYBE Corporation mengadakan restrukturisasi kepemimpinan perusahaan dan membuat Bang Si Hyuk resmi mundur dari jabatannya sebagai CEO. 

Bang Si Hyuk saat ini menjabat sebagai Ketua Dewan Direksi yang berfokus pada bisnis inti, serta memproduseri musik dari anak-anak asuhannya. 

Lalu pada 13 Juli 2021, Bang Si Hyuk dilaporkan memiliki aset dengan nilai yang fantastis yakni USD3,2 miliar atau setara dengan Rp46,3 triliun. (bbi)

Topik Terkait