IntipSeleb – Sesuai dengan bocoran 2 Maret 2022, TOP BIGBANG akhirnya menceritakan tentang kesehatan mentalnya saat terjerat kasus ganja bersama majalah Prestige Hong Kong.
Ngaku sempat ingin mengakhir hidup sendiri, begini ungkapan TOP BIGBANG saat tampil di majalah Prestiga Hong Kong. Yuk, langsung cek informasinya di bawah ini!
Kasus ganja membuat TOP BIGBANG depresi
Pada tanggal 9 Maret, majalah Prestige Hong Kong telah merilis hasil wawancara dan pemotretan bersama TOP BIGBANG. Dalam hasil wawancara itu, TOP BIGBANG menceritakan kondisinya selama 5 tahun menutup diri dari publik.
Sebelumnya, TOP BIGBANG berhasil digaet Prestige Hong Kong karena dikenal sebagai kolektor seni besar bersama dengan anggota G-Dragon. Pertemuan TOP BIGBANG dan Prestige ini berlangsung secara virtual dan berbagi banyak hal.
"Ini adalah waktu untuk melompat ke tahap berikutnya dalam karir dan hidup saya" ucap TOP BIGBANG kepada majalah Prestige Hong Kong.
Selanjutnya, TOP BIGBANG mengaku mengalami kesulitan atas insiden kasus ganja yang menghebohkan publik dan menghabiskan lima tahun terakhir menulis lagu.
TOP mengaku bahwa momen itu menjadi momen terburuk dalam hidupnya, itulah alasannya untuk memtuskan menghilang dari mata publik.
"Ini adalah pertama kalinya saya mengatakan ini di depan umum, tetapi saya mencoba bunuh diri sekitar lima tahun yang lalu. Saya kemudian menyadari betapa banyak kenangan menyakitkan dan menyakitkan yang saya berikan kepada orang-orang di sekitar saya, keluarga saya, dan penggemar. di luar sana." lanjutnya.
TOP BIGBANG menulis 100 lagu selama menjalani depresi
Saat berpikir kembali, TOP BIGBANG terus mencoba membuka jalan lain untuk menghadapi situasinya. Bahkan, ia sempat berpikir untuk berhenti menjadi musisi.
"Sebenarnya, saya serius berhenti membuat musik dan berhenti menjadi musisi. Tetapi selama masa-masa sulit, menyadarkan bahwa motivasi saya untuk terus maju adalah musik. Saya menulis lebih dari 100 lagu di masa lalu, ya lima tahun." imbuhnya.
"Itu adalah motivasi saya, seperti ingin mengisi rak buku dengan pekerjaan saya. Itu adalah hasrat saya. Saya menyadari betapa berharganya untuk membayar kembali apa yang telah saya terima. Saya merasa bahwa saya dilahirkan kembali." jelasnya. (jra)
