IntipSeleb – Kisah inspiratif datang dari Paulus Gregorius Afrizal, atau akrab disapa Afril, siswa asal Maumere, Kabupaten Sikka, Nusa Tenggara Timur (NTT), yang berhasil lolos menjadi anggota Paskibraka Nasional 2025. Di balik kebanggaannya itu, tersimpan cerita penuh perjuangan yang bikin haru.
Afril adalah siswa kelas XI SMA Katolik Frateran (Smater) Maumere. Sejak dinyatakan lolos tingkat provinsi, ia sempat bingung soal biaya menuju tahap nasional di Jakarta.
Jual Kompor dan HP Adik
Ibunya, Magdalena Juliana, bahkan sempat menawarkan kompor milik keluarga untuk dijual demi tambahan biaya.
“Malam itu saya bilang ke Afril, kita tidak punya lagi apa-apa yang bisa dijual. Biar mama jual kompor saja,” ungkap sang ibu.
Meski akhirnya mendapat pinjaman dari kerabat, Juliana tetap harus menggadaikan ponsel adik Afril agar putra sulungnya bisa berangkat ke Jakarta.
Perjuangan itu semakin terasa berat karena bantuan dari Kesbangpol Kabupaten Sikka hanya sebesar Rp500.000, jauh dari cukup untuk menutupi kebutuhan transportasi.
"Saya terpaksa pinjam uang lagi dan menggadai HP adik Afril, yang penting bisa sampai Kupang,” ujarnya.
Membantu Ekonomi Keluarga
Namun di tengah keterbatasan, Afril bukanlah remaja yang mudah menyerah. Ia selalu sigap membantu ibunya berjualan bakso pentol hingga jagung bakar, bahkan rela jadi tukang ojek setelah pulang sekolah demi menambah uang keluarga.
“Selain dia (Afril) membantu saya di rumah, dia juga membantu saya mencari maksudnya untuk kebutuhan sehari-hari di rumah toh,” kata Juliana.
Tak hanya pekerja keras, Afril juga dikenal berprestasi di sekolah. Ia langganan masuk lima besar, aktif dalam kegiatan ekstrakurikuler bahasa Jerman, dan rajin mengikuti latihan karate.
Sebagai anak pertama dari enam bersaudara, Afril menaruh harapan besar untuk membanggakan keluarga dan daerah asalnya. Keberhasilannya lolos sebagai Paskibraka Nasional 2025 asal NTT menjadi bukti nyata bahwa tekad kuat bisa mengalahkan segala keterbatasan.