“Jadi waktu mamanya datang ke saya, saya tawarkan lagu Antara Kita. Karena dulu lagu itu dibuat dengan ambience The Corrs. Nah, sekarang Faith punya ruang yang merdeka banget, dia sendiri dan bisa eksplor sesuka hati. Cuma dia minta ke saya suasananya dibuat ngeband. Faith sendiri punya hak merdeka untuk bikin improve, dibantu juga oleh mba Ocy. Jadi menurut saya ada sesuatu yang baru dari karya Antara Kita yang 30 tahun lalu ini,” jelas Andre.
Fay terlahir dari keluarga multietnik ayahnya Minang Jawa, sedangkan ibunya berdarah Cina, Jepang, dan Sulawesi. Latar belakang ini membuatnya tumbuh dalam keluarga yang kaya budaya.
“Lagu menjadi alasan untuk kami menikmati kebersamaan keluarga. Dengan musik juga Fay sebagai perempuan ingin terus bersuara menyampaikan banyak hal,” tegasnya.
Selain menyanyi, Fay juga piawai memainkan instrumen musik. Hal ini membuat versinya terasa berbeda: tetap mempertahankan nuansa ringan, tapi dengan aransemen band yang lebih segar.
Meski kini menapaki karier musik, Fay tetap fokus pada pendidikannya di Inggris. Menurutnya, kolaborasi antara bakat seni dan kemampuan akademis sama pentingnya untuk masa depan.
“Musik harus tetap menjadi kekuatan seni budaya bangsa sebagai ekspresi dan nilai positif bagi generasi hebat Indonesia di masa depan. Aku bangga dengan Indonesia, dan berharap ke depannya kita semakin solid dan berdaulat, apalagi untuk urusan seni. Kita juaranya,” tutup Fay.
Dengan kehadiran Faith Shallom, single Antara Kita kini mendapatkan nafas baru setelah 30 tahun.