img_title
Foto : Ist

IntipSeleb – Situasi mencekam terjadi di kawasan Tanjung Priok, Jakarta Utara, pada Sabtu sore, 30 Agustus 2025. Rumah milik Ahmad Sahroni, anggota Komisi III DPR RI sekaligus politikus Partai NasDem, diserbu ratusan massa yang datang berbondong-bondong dengan sepeda motor.

Awalnya, kerumunan hanya memadati gang sempit di Jalan Swasembada Timur XXII, Kelurahan Kebon Bawang, untuk menyuarakan protes keras. Namun, suasana cepat berubah ricuh ketika sebagian massa bertindak anarkis dengan merusak hingga menjarah isi rumah milik “Crazy Rich Tanjung Priok” tersebut.

Dalam sebuah video yang viral di media sosial, massa terlihat berhasil mengangkut brankas besar berwarna hitam dari dalam rumah Sahroni. Rekaman yang diunggah akun @bdgfolk memperlihatkan bagaimana brankas itu dibawa ramai-ramai keluar oleh warga.

Tak berhenti di situ, beredar pula video lain yang menunjukkan sekelompok orang menyebarkan uang hasil jarahan ke tengah kerumunan. Foto yang viral memperlihatkan pecahan 1.000 dolar Singapura, yang bila dikonversi setara Rp12,7 juta, dipamerkan layaknya saweran.

Selain brankas, kemarahan massa juga menyasar barang-barang mewah di rumah Sahroni. Dalam unggahan akun Instagram @infojawabarat, terlihat mobil Lexus di garasi rumah dirusak habis-habisan. Tak hanya itu, koleksi action figure juga ikut dijarah, mulai dari Spiderman yang hancur hingga Iron Man yang raib dibawa massa.

Kericuhan ini diduga dipicu pernyataan Ahmad Sahroni yang sebelumnya menuai kontroversi. Saat berada di Polda Sumatera Utara pada Jumat, 22 Agustus 2025, ia melontarkan komentar keras terkait wacana pembubaran DPR.

Catat nih, orang yang bilang bubarin DPR itu adalah orang tolol sedunia,” ujar Sahroni kala itu.

Ia menegaskan bahwa kritik terhadap DPR sah-sah saja, bahkan dengan bahasa kasar. Namun, menurutnya seruan membubarkan DPR adalah hal yang berlebihan dan tidak masuk akal.

Jangan dikit-dikit DPR dihujat. Enggak apa-apa mau dihujat sampai mampxx juga enggak apa-apa, masih berdiri DPR-nya, sampai kapanpun sama aja,” tambahnya.

Hingga kini, pihak kepolisian belum memberikan pernyataan resmi terkait insiden penjarahan ini. Belum ada kepastian soal keberadaan brankas yang dibawa massa maupun detail mengenai uang asing yang disawer di lokasi kejadian.

Topik Terkait