IntipSeleb – Aksi demonstrasi yang berlangsung sejak 25 Agustus 2025 ternyata bukan hanya memicu kericuhan di jalanan, tetapi juga merembet ke ranah digital. Isu sensor konten demo di media sosial jadi perdebatan panas warganet. Banyak pengguna mengaku kesulitan mengunggah hingga mencari konten terkait demo, dan mereka pun langsung menandai akun Instagram Menteri Komunikasi dan Digital (Menkomdigi) Meutya Hafid untuk meminta penjelasan.
Menkomdigi akhirnya buka suara. Lewat akun Instagram @meutya_hafid, Meutya menyebut ada temuan aliran dana mencurigakan yang masuk lewat konten demo yang disiarkan secara live.
“Sejak beberapa hari terakhir, kami juga memantau adanya aliran dana dalam jumlah signifikan melalui platform digital. Konten kekerasan dan anarkisme disiarkan secara langsung (live streaming) dan dimonetisasi lewat fitur donasi maupun gifts bernilai besar. Beberapa akun yang terlibat terhubung dengan jaringan judi online,” tulis Meutya, dikutip IntipSeleb Jumat, 5 September 2025.
Namun, penjelasan tersebut bukannya meredam kritik, justru memunculkan sindiran pedas dari publik, termasuk dari pendakwah, Habib Jafar.
Lewat unggahan yang dibagikan ulang akun @bushcoo, Habib Jafar menyinggung soal komentar judi online yang kerap membanjiri konten dakwahnya di YouTube.
“Konten dakwah saya di YouTube bukan hanya disusupi, tapi selalu dibanjiri komentar judi. Kenapa tak dapat perhatian dan sikap setegas ini?” tulis Habib Jafar.
Sindiran tersebut langsung ramai dibahas warganet. Banyak yang menilai kebijakan Meutya Hafid terkesan pilih kasih.
“Itu pemasukannya lebih gede bib, harap maklum aja ya,” sindir salah satu netizen.
“Lagian sekelas menteri kok nggak berdaya sama judol,” tambah warganet lain.
“Kenapa nggak judolnya sekalian aja diblokir sama pinjol. Masyarakat banyak yang sengsara,” timpal yang lain.
Bukan hanya soal sensor demo, masyarakat juga sempat mengeluhkan fitur live TikTok yang mendadak tidak bisa digunakan saat demo besar berlangsung. Hal ini memunculkan spekulasi bahwa ada campur tangan pemerintah.
Namun, Meutya menegaskan bahwa keputusan tersebut murni datang dari pihak TikTok.
“Termasuk yang disampaikan bahwa live TikTok itu kami pun melihat dari pemberitahuan yang dilakukan oleh TikTok bahwa mereka melakukan secara sukarela untuk penutupan fitur live dan kami justru berharap bahwa ini berlangsung tidak lama,” ujar Meutya.
Ia menambahkan, pemerintah justru mendorong agar fitur live segera dipulihkan karena banyak UMKM yang bergantung pada siaran langsung untuk berjualan. TikTok akhirnya mengaktifkan kembali fitur live pada Selasa 2 September 2025 pukul 16.00 WIB.