IntipSeleb – Ratusan penulis dari Medan dan berbagai daerah di Sumatera Utara tetap memadati Workshop Konten Digital Ekraf yang dirangkaikan dengan Kopdar KBM Medan, Sabtu, 29 November 2025. Mereka hadir meski banjir masih merendam sejumlah kawasan. Acara ini mengusung tema “Berpenghasilan dari Menulis Konten di Aplikasi Novel Digital” dan menjadi bagian dari program Genmatic (Generasi Melek Teknologi) dari Direktorat Konten Digital Kementerian Ekonomi Kreatif/Badan Ekonomi Kreatif.
Workshop ini sempat terancam batal karena banjir parah yang melanda Medan dan beberapa daerah lain di Sumut. Namun, para peserta justru menunjukkan determinasi tinggi untuk tetap datang. Banyak di antara mereka yang menembus banjir hingga setinggi dada orang dewasa demi mengikuti pelatihan.
Mereka datang dari Deli Serdang, Padang Lawas, Langkat, Tanjung Balai, Labuhan Batu, Karo, Binjai, Petisah, hingga Medan Sunggal. Keragaman daerah asal ini mencerminkan semakin besarnya minat terhadap industri novel digital sebagai bagian dari ekonomi kreatif.
Direktur Konten Digital Kemenparekraf/Bekraf, Yuana Rochma Astuti, menegaskan peran penulis novel digital sebagai kreator konten yang mampu membuka peluang ekonomi baru secara nyata.
“Para peserta sangat antusias dan tidak menyangka juga yang hadir juga banyak. Kami selalu menghimbau untuk selalu menggali potensi yang ada dan menuangkannya kalau dalam hal ini melalui bentuk tulisan di aplikasi KBM. Sehingga mereka bisa mendapatkan penghasilan maksimal," ujar Yuana di Hotel Gran Inna Medan.
Yuana juga menyampaikan kebanggaannya kepada penulis yang sukses meraih pendapatan besar dari ekosistem KBM App.
"Ada penulis yang bisa menghasilkan miliaran rupiah ya. Tadi diberikan ilmu-ilmu yang spesifik bagaimana cara dan teknis menulis dengan strategi yang baik dan bagaimana mempromosikannya. Itu baru dari ekosistem KBM saja," lanjutnya.
CEO KBM App, Isa Alamsyah, menekankan pentingnya kopdar sebagai ajang membangun motivasi dan atmosfer keberhasilan antarpenulis.
“Dengan bertemu langsung penulis yang telah berpenghasilan Rp2 miliar hingga Rp3 miliar, kami berharap para penulis di Medan semakin terpacu mencapai kesuksesan,” kata Isa.
Pertemuan langsung dengan para penulis sukses ini menjadi salah satu momen paling diminati peserta karena memberikan gambaran nyata mengenai peluang ekonomi dari novel digital.
Tiga penulis ternama turut hadir untuk berbagi strategi yang membawa mereka pada pencapaian besar:
Bunga BTP
Penulis dengan pendapatan tertinggi di KBM, meraih Rp3,3 miliar. Ia memaparkan cara efektif membangun branding dan strategi promosi.
Dwi Indra
Penulis asal Pontianak dengan pendapatan Rp2,5 miliar, berbagi kiat menjaga konsistensi dan meningkatkan kualitas tulisan.
Ciayo Indah
Penulis asal Sumatera Utara berjenjang Emerald dengan penghasilan lebih dari Rp540 juta, menjelaskan teknik menulis yang disukai pembaca serta langkah bertahan di industri.
Workshop ini juga menyoroti lima penulis Sumatera Utara yang telah mencapai jenjang Platinum, yaitu penulis dengan pendapatan di atas Rp100 juta. Mereka berasal dari latar belakang beragam seperti ibu rumah tangga, guru, hingga lulusan SD yang kini menjadikan menulis sebagai profesi penuh waktu.