IntipSeleb – Upaya menjaga lingkungan kembali menjadi sorotan nasional setelah bencana alam melanda Sumatra beberapa waktu lalu. Di tengah kekhawatiran publik soal deforestasi dan maraknya alih fungsi lahan, muncul sebuah gagasan unik dari Pandawara Group: patungan membeli hutan agar tidak dialihfungsikan.
Ide yang sekilas terdengar mustahil itu justru memicu antusiasme besar dari warganet, termasuk sejumlah artis papan atas yang menyatakan kesiapannya ikut urunan demi menjaga hutan tetap lestari.
Melalui unggahan Instagram, Pandawara menjelaskan bahwa ide tersebut muncul secara spontan, bahkan saat mereka sedang “ngelamun”. Mereka membayangkan skenario ketika masyarakat benar-benar bisa membeli hutan agar tidak jatuh ke tangan pihak yang akan mengalihfungsikannya.
Pandawara menyoroti aturan skala perkebunan sawit di Indonesia dan mempertanyakan apakah deforestasi yang terjadi masih sesuai koridor regulasi.
Mereka menulis, masyarakat berhak mengetahui apakah praktik alih fungsi yang selama ini terjadi telah melampaui batas wajar. Respons publik pun langsung membludak.
Resonansi gerakan ini semakin kuat ketika para artis ikut buka suara. Penyanyi Denny Caknan menjadi salah satu nama yang paling vokal. Ia menyatakan siap menyumbang Rp1 miliar, meski mengaku tidak tahu bagaimana teknis pembelian hutan tersebut.
“Mungkin terlihat tidak mungkin. Terlihat ngawur. Tapi kalau dipikir-pikir masuk akal juga lamuannya… Saya hanya seniman daerah yang sedikit membantu mimpi Pandawara dan untuk Indonesia,” tulisnya.
Tak lama berselang, aktor dan presenter Denny Sumargo juga ikut menyuarakan dukungannya.
“1 miliar pertama dari gw!” tulis Densu.
Artis lain seperti Atta Halilintar, Vidi Aldiano, hingga Benedictus Siregar turut mengacungkan tangan, menandakan bahwa isu lingkungan kini mulai mendapat tempat di kalangan pesohor.
Dalam unggahan lanjutan, Pandawara menegaskan bahwa langkah ini bukan bentuk provokasi terhadap pihak manapun. Gerakan ini muncul dari keprihatinan mereka terhadap kondisi ekosistem Indonesia yang dinilai “sudah tidak baik-baik saja”.
Mereka menyoroti pembalakan liar yang makin tak terkendali dan menilai bahwa kesadaran publik untuk menjaga hutan harus ditingkatkan.
“Tujuan langkah ini tidak untuk memprovokasi pihak manapun… agar kita bisa segera sadar bahwa kondisi keseimbangan ekosistem sedang tidak baik-baik saja,” tulis Pandawara.
Mereka menyebut bahwa gerakan ini murni untuk Indonesia dan tidak bertentangan dengan tujuan mulia lainnya.
Meski teknis pembelian hutan oleh publik masih menjadi pertanyaan besar, antusiasme artis dan masyarakat menunjukkan besarnya kepedulian terhadap isu lingkungan. Gerakan ini bisa jadi momentum penting untuk mendorong transparansi tata kelola hutan dan menekan laju deforestasi.
Pandawara berharap ide ini menjadi pengingat bahwa masa depan lingkungan hidup Indonesia adalah tanggung jawab bersama. Jika benar terwujud, patungan beli hutan bisa menjadi gerakan kolektif terbesar dalam sejarah pelestarian lingkungan di Indonesia.