IntipSeleb – Tingkat partisipasi kerja perempuan di Indonesia hingga kini masih tertinggal jauh dibandingkan laki-laki. Data Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan, tingkat partisipasi angkatan kerja perempuan berada di angka 56,42 persen. Sementara itu, partisipasi kerja laki-laki telah mencapai 84,66 persen.
Selain jumlahnya yang lebih rendah, kondisi perempuan di dunia kerja juga masih menghadapi tantangan lain. Dari total perempuan yang bekerja, hanya 36,32 persen yang berada di sektor formal.
Berbagai faktor menjadi penyebab ketimpangan tersebut. Salah satunya adalah pandangan sosial yang masih melekat kuat di masyarakat, di mana perempuan sering kali dianggap sebagai caregiver utama dalam keluarga. Peran ini membuat banyak perempuan harus mengesampingkan karier mereka demi mengurus anak, keluarga, atau orang tua.
Selain itu, masih ada stigma bahwa laki-laki lebih cocok menjadi pemimpin dan pencari nafkah utama.
Faktor ekonomi pun kerap mendorong perempuan untuk berhenti bekerja atau mengambil jeda karier (career break), terutama setelah menikah atau memiliki anak.
Chief of Human Resources Officer L’Oréal Indonesia, Victoria Aswien, menegaskan bahwa perempuan sebenarnya memiliki potensi besar jika diberikan kesempatan yang setara.
“Kami percaya satu hal, ketika perempuan mendapatkan kesempatan, mereka bisa membawa perubahan yang jauh lebih besar dari yang kita bayangkan,” ujar Victoria.