Harry mengaku aktif bertanya dan belajar langsung dari para penjual bubur yang lebih dulu berpengalaman. Ia menyerap ilmu dari lapangan, lalu mempraktikkannya sendiri.
“Dari hasil belajar sebenarnya. Nanya-nanya sama orang yang sudah pernah bikin bubur. Tukang bubur aja gue samperin, ‘gimana lo bikinnya?’ Akhirnya gue praktekin,” tutur Harry.
Keputusan Harry De Fretes berjualan bubur ayam bukan tanpa alasan. Ia menyadari bahwa profesi seniman memiliki keterbatasan, terutama ketika harus mengandalkan kondisi fisik.
“Kita para seniman tidak selalu bisa mengandalkan fisik kita untuk bekerja. Pasti ada limitnya. Makanya kita mesti berpikir yang lain,” kata Harry.
Menurutnya, usaha kuliner menjadi salah satu cara untuk tetap produktif sekaligus memiliki pegangan di luar dunia hiburan.
Sebelum memulai usaha Boim Chicken, Harry sempat mengalami masa sulit dalam hidupnya. Ia secara terbuka menceritakan titik terendah ketika saldo rekeningnya hanya tersisa Rp40 ribu.
Pengakuan tersebut ia sampaikan dalam kanal YouTube Melaney Ricardo pada Maret 2025.