IntipSeleb – Persidangan kasus narkoba yang menjerat aktor Ammar Zoni di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat kian memanas. Dalam sidang lanjutan, Ammar menyampaikan serangkaian pengakuan dan bantahan yang mengejutkan.
Ia mempertanyakan keabsahan barang bukti, mengklaim pengakuannya dibuat di bawah tekanan, hingga secara terbuka menyinggung dugaan kekerasan dan pemerasan oleh oknum aparat.
Berikut rangkuman deretan pengakuan Ammar Zoni selama persidangan yang menjadi sorotan.
Mempertanyakan Keberadaan Barang Bukti 100 Gram Sabu
Sejak awal persidangan, Ammar Zoni menyoroti absennya barang bukti fisik sabu seberat 100 gram yang disebut dalam dakwaan. Di hadapan majelis hakim, ia mempertanyakan dasar tuduhan tersebut.
“Apakah memang ada bukti yang jelas kalau memang saya menyampaikan seperti yang tadi dikatakan? 100G (100 gram)? Apakah bisa dibuktikan memang barangnya ada?” tanya Ammar Zoni di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat, Kamis, 18 Desember 2025.
Menegaskan Barang Bukti Disebut Sudah Tidak Ada
Ketika saksi dari kepolisian mengakui bahwa barang bukti 100 gram sabu sudah tidak ada karena telah dijual, Ammar kembali menegaskan posisinya.
“Jadi tidak ada 100G-nya itu tidak ada ya,” tegasnya.
Pengakuan di Video Disebut Dibuat di Bawah Tekanan
Pihak kepolisian menyebut adanya rekaman video pengakuan Ammar sebagai alat bukti. Namun, Ammar menilai video tersebut tidak sah dijadikan dasar hukum karena pengakuan dibuat dalam kondisi tertekan.
“Pengakuan saya memang seperti itu yang ada di video, tapi pengakuan saya itu berdasarkan dari tekanan,” ujarnya.
Ammar menegaskan bahwa isi video tidak mencerminkan kondisi sebenarnya saat pemeriksaan.
Menyinggung Dugaan Permintaan Uang Rp300 Juta
Momen paling menegangkan terjadi saat Ammar secara terbuka menyinggung dugaan pemerasan oleh oknum aparat.
“Saya mau nanya agak eksplisit sebenarnya Yang Mulia. Apakah saudara saksi tahu kalau dari tim Polsek Cempaka Putih, Kanit, yang meminta kami untuk menyiapkan dana 300 juta?” tanya Ammar.
Mengaku Mengalami Kekerasan Saat Interogasi
Dalam persidangan, Ammar secara tegas menyatakan bahwa pengakuannya dibuat di bawah tekanan fisik.
“Kalau masalah video tadi, itu semua video dalam di bawah tekanan yang saya dipukuli dan saya disemprot. Itu semuanya di bawah tekanan,” kata Ammar.
Menantang Saksi Polisi Soal Dugaan Kekerasan
Ammar bahkan langsung mempertanyakan saksi polisi mengenai dugaan kekerasan yang dialaminya.
“Bagaimana perlakuannya? Yakin tidak melakukan kekerasan?” tanyanya.
Saat saksi membantah, Ammar merespons dengan nada tajam dan meminta kehadiran bukti visual.
“Bapak disumpah lho. Ini kami berlima bisa bersaksi. Apa tidak ada penyetruman? Tidak ada pemukulan? Tidak ada penekanan? Kami berlima meminta Yang Mulia untuk dihadirkan CCTV dari pihak Rutan tanggal 3 Januari," ujarnya.