img_title
Foto : Berbagai sumber

Melihat kasus ini, Seto Mulyadi atau Kak Seto ikut berkomentar. Psikolog anak berusia 69 tahun itu menyoroti nasib putri semata wayang Gisel, Gempita Nora Marten yang masih berusia 5 tahun. Kak Seto mengatakan jika kasus Gisel tidak seharusnya dilebih-lebihkan, karena khawatir dengan Gempi.

“Iya, saya mohon, karena ini menyangkut seorang anak ya, jangan sampai itu terlalu di dramatisasi. Artinya ini tok sang ibu sudah minta maaf, sudah menjalani proses hukum sampai dipidana pun, itu bagian dari upaya bentuk pertanggungjawaban atas perilaku beliau. Kita memikirkan juga anak yang terkait sang ibu supaya nanti setelah mulai makin besar, bertemu dengan teman-temannya lalu dijadikan bahan hujatan atau bullying 'kamu kan dulu ibunya gini',” ungkap Kak Seto di Kawasan Tendean, Jakarta Selatan pada Selasa, 5 Januari 2021.

Kemudian, Kak Seto menyarankan agar Gempita Nora Marten dibatasi untuk bermain media sosial. Menurut penuturannya, hal ini berguna untuk menghindari dampak negatif, tidak percaya diri, hingga stigma buruk kepada orangtuanya sendiri.

Oleh karena itu, mood Gempi harus dijaga agar tetap bahagia. Gading dan Gisel diharapkan bisa mengajak Gempi melakukan aktifitas bermain tanpa menggunakan handphone.

“Kalau ini tidak mendapatkan treatment psikologi, baik dari keluarga maupun oleh profesional, memang akan terkena dampak negatif, tidak percaya diri. Kemudian menimbulkan sifat-sifat negatif terhadap orang tuanya dan sebagainya. Mohon sementara ini dipisahkan dari media sosial dulu. Ciptakan suasana gembira seperti bernyanyi, mendongeng, bermain, loncat-loncat. Supaya sibuk dan asyik dengan dunianya sebagai masih anak anak,” lanjutnya.

Bahas Hak Asuh Gempi

Instagram/ Gading Marten
Foto : Instagram/ Gading Marten
Topik Terkait