img_title
Foto : ANTV

Dengan pemberian izin ini, maka kemudian CBS TV (yang juga dimiliki Bakrie) dan PT Sanitya Mandara Televisi (SMTV, di Yogyakarta dan dimiliki oleh GBPH Pakuningrat-Youk Tanzil) kemudian digabungkan operasionalnya dengan PT Cakrawala Andalas Televisi yang kemudian memutuskan pindah ke Jakarta.

Sebelum resmi memulai siarannya di Jakarta, ANteve melakukan pembangunan studio di Pengadengan, Jakarta Selatan dan melakukan pembangunan pemancar sementara di Mulia Center.

Pada 28 Februari 1993, ANteve resmi memulai siaran nasionalnya di Jakarta, dengan siaran selama 5 jam (18.00-23.00 WIB). Lalu, pada 1 Maret 1993, ANteve untuk pertama kalinya memproduksi program sendiri berupa liputan berita aktual jalannya Sidang Umum DPR/MPR.

Saat itu ANteve berhasil melakukan siaran langsung meliput jalannya kegiatan penting kenegaraan, dan sampai sekarang momen istimewa itu dijadikan sebagai hari jadi ANTV.

Setelah dimulainya siaran dari Jakarta itu, pihak ANteve sudah mencanangkan pembangunan menara pemancar di Gunung Lemo, Jawa Barat dan perluasan siaran ke Medan, Palembang, Bandung, Semarang, Yogyakarta, Surabaya, dan Ujung Pandang pada Juni 1993. Sehingga pada akhir 1993 diharapkan sudah bisa bersiaran tetap secara nasional.

Melanjutkan rencana yang dicanangkan oleh CBS TV selanjutnya, ANteve tetap menargetkan program olahraga sebagai acara utama.

Beberapa masa sulit telah dilalui, dan pada 25 Februari 1994, ANteve kemudian diluncurkan kembali sebagai stasiun televisi untuk anak muda dan remaja, dengan program terutama film dan musik.

Untuk memajukannya, kemudian studio barunya dipindah ke Mulia Center dan pemancar di Puri Kembangan, Jakarta Barat. Lalu, bekerjasama dengan TPI, ANteve kemudian membangun sejumlah stasiun relai di berbagai daerah. Sehingga pada akhir 1994 stasiun TV ini sudah bisa dinikmati secara nasional di berbagai daerah.

Topik Terkait