img_title
Foto : Berbagai sumber
Instagram
Foto : Instagram

Rupanya, Merlyn Sopjan bukanlah orang sembarangan. Ia terlahir sebagai laki-laki bernama Ario Pamungkas di Kediri, 16 Februari 1973. Merlyn Sopjan memutuskan untuk menjadi transpuan dan menjadi aktivis untuk kesetaraan hak-hak kelompok waria.

Sudah merasa berjiwa perempuan sejak usia 4 tahun, Merlyn Sopjan lalu membuktikan dirinya layak menjadi pemenang dari ajang Ratu Kecantikan Putri Waria Indonesia pada 2006 sebagai salah satu bentuk kerja kerasnya. Ia juga pernah menjadi Ketua Ikatan Waria Malang untuk periode 2006-2011 dan menjadi kandidat Saparinah Sadli Award 2012.

Penulis Buku

Berbagai sumber
Foto : Berbagai sumber

Merlyn Sopjan juga memiliki latar belakang pendidikan tinggi. Ia berhasil menamatkan kuliah di Institut Teknologi Nasional Malang. Sementara itu, Merlyn juga pernah menjadi aktivis sosial HIV/AIDS sehingga dianugerahi gelar Doktor Honoris Causa (DHC) dari Northern California Global University (NCGU), Amerika Serikat.

Kegiatan aktivis Merlyn Sopjan berada di bawah bidang penulisan. Ia tercatat sudah menerbitkan tiga buku yang menceritakan tentang perjalanannya sebagai transpuan. Tiga buku karya Merlyn yakni Jangan Lihat Kelaminku (2005), Perempuan Tanpa V (2006), dan Wo(W)man: Tuhan Tidak Membuat Rencana yang Tak Sempurna (2016).

Topik Terkait