img_title
Foto : Pinterest.com

IntipSelebKisah Nabi Yusuf merupakan salah satu cerita Nabi yang banyak disampaikan dan tentunya tak asing di telinga umat Islam. Sebagai seorang nabi yang termasuk ke dalam 25 nabi dan rasul yang wajib diimani, ada banyak pelajaran berharga yang bisa didapatkan dari kisah hidup Nabi Yusuf.

Allah SWT bahkan mengabadikan nama sang Nabi dalam salah satu surat di dalam Al-Qur’an, yakni surat Yusuf. Surat Yusuf merupakan surat makiyyah atau surat yang turun di kota mekah. Surat tersebut terdiri sebanyak 111 ayat.

Tak hanya mengabadikan namanya, Allah SWT juga mengukir kisah Nabi Yusuf dan perjalanan hidupnya di dalam surat Yusuf tersebut. Di mulai dari masa kecilnya yang pernah menghadapi bahaya saat dibuang ke sumur, perpisahannya dengan sang ayah, hingga kisahnya saat mengalami fitnah yang mengharuskannya merasakan dinginnya jeruji penjara.

Dari semua kisah para nabi yang diabadikan dalam Al-Qur’an, kisah milik Nabi Yusuf menjadi salah satu yang paling rinci dan runut. Tak hanya membahas perjalanan hidup sang nabi, kisah Nabi Yusuf juga mengandung hikmah tentang bagaimana sifat manusia seutuhnya.

Akan ada banyak sekali hikmah yang akan didapatkan dengan mempelajari perjalanan dan perjuangan Nabi Yusuf. Nah, oleh karenanya simak kisah selengkapnya melalui artikel berikut ini.

Masa Kecil Nabi Yusuf

Nabi Yusuf merupakan anak dari Nabi Yakub. Ia adalah anak paling bungsu di antara semua saudara-saudaranya yang berjumlah 11 orang. Suatu ketika, Nabi Yusuf mengalami sebuah mimpi dimana dalam mimpi tersebut ia melihat 11 bintang, matahari, dan bulan semuanya tunduk dan bersujud kepada dirinya.

Pasca mengalami mimpi yang tak biasa itu, ia pun segera menceritakan kepada ayahnya, Nabi Yakub. Mendengar apa yang diceritakan oleh anak bungsunya, nabi Yakub pun merasa yakin jika mimpi itu sebenarnya adalah pertanda dari Allah SWT jika kelak Yusuf akan diangkat menjadi seorang nabi.

Di sisi lain, Nabi Yakub juga memiliki firasat jika di antara semua anaknya, anak bungsunya itulah yang akan menjadi penerus estafet kenabiannya kelak. Sayangnya, peristiwa ini justru menimbulkan kecemburuan besar di kalangan saudara Nabi Yusuf. Mereka merasa jika sang ayah lebih sayang kepada Nabi Yusuf daripada 11 saudaranya yang lain.

Kecemburuan yang dirasakan saudara-saudaranya otu pun kian hari makin membesar, sehingga suatu ketika mereka semua merencanakan suatu perbuatan tercela untuk mencelakakan Nabi Yusuf. Kesebelas saudaranya itu berniat untuk menyingkirkan Nabi Yusuf kecil dengan cara membuangnya ke sumur yang amat dalam.

Rencana itu pun benar-benar dilaksanakan oleh para saudara Nabi Yusuf. Ketika sang ayah menanyakan keberadaan anak bungsunya itu, saudara-saudaranya pun berbohong dengan mengatakan jika Nabi Yusuf sudah dimakan serigala.

Selama berada di dalam sumur yang gelap dan dalam itu, Nabi Yusuf ternyata mampu tetap tenang dan tidak merasakan gelisah atau cemas sama sekali. Padahal, lazimnya anak seusia Nabi Yusuf saat itu akan menangis ketakutan karena berada di sumur yang gelap tanpa ada yang menemani dan tidak bisa keluar.

Setelah sekian lama berada di dalam sumur, akhirnya Nabi Yusuf berhasil selamat setelah rombongan pedagang menemukan dan mengangkatnya dari sumur. Sayangnya para pedagang itu tidak benar-benar berniat menyelamatkan Nabi Yusuf. Karena setelah mengeluarkannya dari sumur, Nabi Yusuf justru dibawa oleh rombongan pedagang itu ke Mesir dan dijual sebagai budak.

Kisah Nabi Yusuf dan Zulaikha

independent.co.uk
Foto : independent.co.uk

Para pedagang itu sangat senang saat ada yang membeli Nabi Yusuf sebagai budak. Untungnya, orang yang membeli Nabi Yusuf merupakan orang baik dan memperlakukan dirinya dengan baik serta memberinya tempat tinggal yang layak.

Usut punya usut, orang yang membeli Nabi Yusuf itu adalah seorang menteri dan memiliki istri yang bernama Zulaikha. Melihat paras Nabi Yusuf yang rupawan, Zulaikha ternyata mulai merasakan ketertarikan padanya. Sayangnya, Zulaikha tak dapat menahan ketertarikan itu dan justru berusaha menggoda Nabi Yusuf dan membujuknya untuk memenuhi hasratnya.

Nabi Yusuf tentu menolak bujuk rayu dari Zulaikha. Akan tetapi, Zulaikha tetap tak mengurungkan niatnya dalam menggoda Nabi Yusuf. Keimanan kuat yang dimiliki Nabi Yusuf membuatnya sama sekali tak tergoda meskipun Zulaikha telah berusaha menggodanya berkali-kali.

Frustasi karena usahanya menaklukan Nabi Yusuf tak kunjung berhasil, akhirnya Zulaikha nekat dan melakukan pemaksaan kepada Nabi Yusuf, namun lagi-lagi hanya penolakan yang diterimanya. Tak terima dengan penolakan tersebut, Zulaikha yang marah memutuskan untuk memfitnah Nabi Yusuf dengan mangadu ke seuaminya dan mengatakan jika Nabi Yusuf selama ini berusaha menggodanya.

Akibat fitnah dari Zulaikha, Nabi Yusuf pun dijebloskan ke penjara. Untungnya, kebenaran terkait pertengkaran Nabi Yusuf dan Zulaikha berakhir dengan adil karena Nabi Yusuf terbukti tidak bersalah.

Kisah Nabi Yusuf Menfsirkan Mimpi Raja

Raja yang memerintah di zaman Nabi Yusuf terkenal sering mengalami mimpi aneh dan unik sehingga membuatnya kerap meminta pertolongan kepada dukun-dukun di masa itu. Sayangnya, tak seorang pun dari dukun tersebut yang mampu memberikan tafsir mimpi memuaskan bagi sang raja.

Sampai akhirnya, Nabi Yusuf mencoba menggunakan kemampuan tafsir mimpinya untuk menafsirkan mimpi yang dialami sang raja. Mendengar tafsir mimpi yang disampaikan oleh Nabi Yusuf, sang raja pun tertarik dengannya. Lama kelamaan, Nabi Yusuf mendapatkan kepercayaan yang besar dari raja hingga membuatnya diangkat menjadi seorang menteri yang mengurus keuangan kerajaan.

Dengan kemahiran Nabi Yusuf dalam menafsirkan mimpi dan mengelola keuangan, para penduduk Mesir pun perlahan merasakan jika Nabi Yusuf ternyata mampu membuat mereka melewati masa-masa krisis yang saat itu melanda Mesir. Ditambah lagi, kemampuan Nabi Yusuf membuat kehidupan mereka semakin membaik semenjak Nabi Yusuf menjadi menteri.

Pertemuan Nabi Yusuf dengan Keluarganya

Saat Nabi Yusuf menjabat sebagai menteri di wilayah Mesir, saudara-saudara Nabi yusuf ternyata datang meminta bantuan ke Mesir karena mereka menjadi korban krisis paceklik yang terjadi. Peristiwa inilah yang mempertemukan kembali Nabi Yusuf dengan saudara-saudaranya. Di momen pertemuan itu saudara-saudaranya meminta maaf atas perbuatan mereka di masa lalu.

Setelah itu, Nabi Yusuf meminta saudara-saudaranya membawa serta seluruh anggota keluarga yang lain, termasuk sang ayah. Nabi Yusuf bermaksud mengajak seluruh keluarganya untuk tinggal bersamanya agar terhindar dari musim paceklik yang mengancam.

Saat itulah Nabi Yusuf akhirnya berjumpa kembali dengan sang ayah, Nabi Yakub. Pertemuan mereka berdua diabadikan di dalam Al-Qur’an, tepatnya di Surat Yusuf ayat 99-100.

Demikianlah kisah Nabi Yusuf yang mengungkap mengenai perjuangannya melewati berbagai kesulitan dalam hidup. Mulai dari dikhianati saudara-saudaranya, difitnah oleh seorang perempuan, hingga akhirnya mampu mendapatkan kehidupan yang layak dan berkumpul kembali bersama ayah dan semua saudaranya.

Apa yang terdapat dalam kisah Nabi Yusuf itu mengajarkan kita untuk jangan pernah berputus asa dari pertolongan Allah SWT. Selain itu, kejujuran dan prinsip yang dipegang pada akhirnya akan membawa kita menjadi manusia dengan derajat yang tinggi.

Topik Terkait