img_title
Foto : Pinterest

IntipSelebKisah Nabi Isa juga menjadi salah satu yang lengkap diceritakan di dalam Al Quran. Terlebih mengenai wafat dan kedatangannya di dunia pada akhir zaman kelak yang penuh dengan tanda tanya. Tidak bisa dipungkiri bahwa Nabi dan Rasul adalah orang-orang terpilih. Tentu saja Allah SWT mempunyai alasan tersendiri dalam memilih orang-orang tersebut menjadi Nabi dan Rasul.

Seperti kisah Nabi Isa yang penuh dengan mukjizat atau keajaiban dan bahkan ketika di dalam kandungan. Kemudian, sama seperti kisah Nabi yang lainnya, perjalanan dakwah Nabi Isa juga penuh lika-liku. Nah, untuk meneladani kisah Nabi Isa, tentunya kita akan semakin mudah untuk menghadapi beberapa tantangan dan perjalanan hidup.

Salah satunya adalah dapat menjadi contoh karakter yang baik untuk seluruh umat manusia. Apalagi sebagai umat Islam wajib untuk mengimani semua Nabi dan Rasul yang diutus Allah SWT ke dunia.

Nabi Isa Lahir

Sejak zaman dilahirkannya nabi Isa dari seorang wanita yang bernama Maryam, Ibu Maryam adalah putri seorang pria bernama Imran yang dipilih oleh Allah dari keturunan Bani Israil (putra Nabi Yakub). Dalam Al Quran, keluarga Imran adalah salah satu keluarga yang dipilih oleh Allah SWT untuk mendapatkan keistimewaan yang berupa nikmat kenabian. Allah berfirman dalam Al-Qur'an di bawah ini.

"Sesungguhnya Allah telah memilih Adam, Nuh, keluarga Ibrahim, dan keluarga Imran melebihi segala umat (di masa mereka masing-masing), (yaitu) satu keturunan yang sebagiannya (turunan) dari yang lain. Dan Allah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui." (QS. Ali Imran: 33-34).

Sejak dilahirkan, Maryam tidak memiliki interaksi dengan laki-laki, oleh karena itu berita kehamilannya begitu menggemparkan.

Saat dikunjungi oleh malaikat Jibril, Maryam berkata, “Bagaimana saya akan melahirkan seorang anak? Saya belum pernah disentuh oleh seorang pria, dan saya tidak pernah menjadi pelacur," kata dia sambil merasa kebingungan.

Jibril berkata, “Ini telah ditetapkan oleh Allah, dan ini adalah masalah yang mudah bagi Allah. Anak ini akan menjadi tanda bagi orang-orang dan belas kasihan Allah untuk mereka. Ini adalah sesuatu yang telah ditentukan sebelumnya," tandasnya.

Karena keimanannya, Maryam meyakini hal tersebut dan berpasrah diri menerima dirinya kini tengah mengandung. Ketika mulai merasakan sakit menjelang melahirkan, Maryam pergi ke timur Yerusalem.

Al-Qur'an banyak menceritakan tentang kedatangannya pada akhir zaman. Sebagian berpendapat Nabi Isa akan benar-benar muncul sebagai pertanda akan terjadinya kiamat, namun sebagian lainnya menyatakan bahwa bukan merupakan kepastian bahwa Nabi Isa akan muncul kembali, karena Nabi Muhammad telah dinobatkan sebagai penutup para Nabi dan Rasul.

Nabi Isa as memiliki kesalehan dan ketauhidan yang sangat kuat. Dalam Al-quran Allah SWT menanyakan ketauhidan kepada Nabi Isa as apakah ia mengaku sebagai Tuhan, lalu Nabi Isa as menjawab ia tidak mengaku dan menyuruh umatnya untuk menyembahnya melainkan menyuruh hanya untuk menyembah kepada Allah.

Cercaan yang Maryam Terima dari Kaumnya

Maryam diperintahkan agar ia tidak terlalu memikirkan apa yang telah terjadi, ia diperintahkan makan dan minum atas apa yang Allah swt. anugerahkan kepadanya, dan mengusir kesedihannya, karena Allah swt. telah mensucikan masa depannya, dan membersihkan pencemaran nama baik yang dituduhkan oleh kaumnya terhadap dirinya.

Sehingga mereka yakin dan mengakui bahwa Maryam adalah sosok yang suci lagi bersih dari sifat-sifat yang tercela. Kemudian Maryam membawa Isa as anaknya kepada kaumnya sebagaimana terdapat di dalam QS Maryam/19:27, Allah SWT berfirman;

"Maka Maryam membawa anak itu kepada kaumnya dengan menggendongnya. kaumnya berkata: "Hai Maryam, sesungguhnya kamu telah melakukan sesuatu yang amat mungkar.

Mendengar cercaan serta hinaan dari kaumnya, Maryam menunjuk kepada bayinya agar mereka sendiri yang menanyakan hal tersebut kepada anaknya. Mereka pun murka kepada Maryam karena menyangka Maryam mengejek dan mempermainkan mereka. Hal tersebut terdapat dalam QS Maryam/19:29-32, Allah SWT berfirman;

"Maka Maryam menunjuk kepada anaknya. mereka berkata: "Bagaimana Kami akan berbicara dengan anak kecil yang masih di dalam ayunan?" Berkata Isa: "Sesungguhnya aku ini hamba Allah, Dia memberiku Al kitab (Injil) dan Dia menjadikan aku seorang Nabi, Dan Dia menjadikan aku seorang yang diberkati di mana saja aku berada, dan Dia memerintahkan kepadaku (mendirikan) shalat dan (menunaikan) zakat selama aku hidup; Dan berbakti kepada ibuku, dan Dia tidak menjadikan aku seorang yang sombong lagi celaka."

Nabi Isa Diutus Berdakwah ke Kaum Bani Israil

Perjalanan dakwah kisah Nabi Isa sebenarnya tidak jauh berbeda dengan para nabi dan rasul lainnya. Misi utamanya adalah mengajak manusia untuk beriman dan beribadah hanya kepada Allah. Tidak seperti Nabi Muhammad yang diutus untuk semua makhluk, mulai dari kalangan jin dan manusia, Nabi Isa diutus hanya untuk Bani Israil. Hal ini tertuang dalam Al Quran berikut ini.

Dan sebagai Rasul kepada Bani Israil (dia berkata), “Aku telah datang kepada kamu dengan sebuah tanda (mukjizat) dari Tuhanmu, yaitu aku membuatkan bagimu (sesuatu) dari tanah berbentuk seperti burung, lalu aku meniupnya, maka ia menjadi seekor burung dengan izin Allah. Dan aku menyembuhkan orang yang buta sejak dari lahir dan orang yang berpenyakit kusta. Dan aku menghidupkan orang mati dengan izin Allah, dan aku beritahukan kepadamu apa yang kamu makan dan apa yang kamu simpan di rumahmu. Sesungguhnya pada yang demikian itu terdapat suatu tanda (kebenaran kerasulanku) bagimu, jika kamu orang beriman.” (QS. Ali Imran: 49).

Nabi Isa Menurunkan Hidangan dari Surga

Suatu hari, Nabi Isa mendapatkan permintaan besar yang berasal dari hawariyyun. Hal ini berawal ketika Nabi Isa Menyampaikan firman Allah supaya semua hamba-Nya berpuasa selama 30 hari. Akan tetapi, para pengikut Nabi Isa kemudian meminta ‘hadiah’ di penghujung bulan.

"Wahai Isa putra Maryam, bisakah Tuhanmu mengirimkan kepada kami sebuah hidangan dari surga?” begitu permintaan para pengikut Isa.

Nabi Isa kemudian terkejut mendengar hal itu. Bukan hanya untuk menguji kenabiannya, tapi permintaan para pengikutnya tersebut juga sebagai salah satu bentuk menguji kesabaran Allah SWT. Pada akhirnya, Nabi Isa mengabulkan permintaan tersebut. Dia berdoa kepada Allah supaya permintaan umatnya dikabulkan.

“Takutlah kepada Allah SWT jika kalian memang beriman,” kata Nabi Isa.

Nabi Isa Diangkat ke Surga

Ketika Nabi Isa berusia tiga puluh tiga tahun, orang-orang Yahudi ingin membunuhnya

Namun, Allah menyelamatkannya dan membuat salah satu muridnya terlihat seperti Nabi Isa hingga akhirnya murid tersebut dibunuh menggantikannya. Dan kabarnya Kini, Nabi Isa masih hidup dan akan turun ke bumi sebelum hari kiamat. Dalah surat An-Nisa ayat 157 secara eksplisit menunjukkan bahwa Nabi Isa tidak disalibkan atau dibunuh.

Kisah nabi Isa tersebut bisa menjadi tauladan dan pedoman sebagai umat manusia yang ingin mendapatkan banyak kesitimewaan dari Allah SWT, dan menjadi kekasih Allah di surga.

Topik Terkait