img_title
Foto : Dokumentasi UIN Jakarta

IntipSeleb – Kabar menarik datang dari salah satu perguruan tinggi Islam di Indonesia yakni UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Belum lama ini, kampus Islam tersebut baru saja menggelar wisuda.

Hal menariknya, Rahasimamonjy Lovanavalona Allison Candy alias Candy, menjadi lulusan terbaik di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP). Penasaran dengan kisah Candy? Simak selengkapnya di bawah ini.

Rahasimamonjy Lovanavalona Allison Candy Jadi Lulusan Terbaik FISIP

Dokumentasi UIN Jakarta
Foto : Dokumentasi UIN Jakarta

Belum lama ini, salah satu kampus Islam di Indonesia, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta menggelar pelepasan sarjana baru yang digelar di Gedung Auditorium Harun Nasution pada Sabtu, 4 Juni 2022. Peserta yang ikut dalam agenda tersebut tercatat sebanyak 1.041 orang.

Dari sekian banyak wisudawan tersebut, terselip nama Rahasimamonjy Lovanavalona Allison Candy. Ia tercatat sebagai wisudawan dari Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP). Diketahui, Candy menjadi satu-satunya wisudawan non-muslim di acara tersebut. Candy sendiri menganut agama Kristen.

Meski kuliah di kampus Islam, hal ini tak menutup Candy untuk menorehkan prestasi. Candy diketahui menjadi lulusan terbaik di fakultas tempat ia menimba ilmu. Candy mendapatkan nilai IPK sebesar 3,65 dari total nilai 4.0. Karena hal tersebut, Candy mendapatkan predikat Cum Laude.

Perjuangan Rahasimamonjy Lovanavalona Allison Candy

Dokumentasi UIN Jakarta
Foto : Dokumentasi UIN Jakarta

Rahasimamonjy Lovanavalona Allison Candy berasal dari Madagaskar. Ia lahir di Betafo, 5 Mei 1998. Adapun judul skripsinya yakni Indonesia Soft Power Diplomacy Toward Madagascar via Education and Cultural Exchange: Darmasiswa Scholarship Period 2016-2019.

Candy menjelaskan bahwa ia senang bisa menimba ilmu di UIN Jakarta yang kebanyakan beragama Islam. Meski menjadi minoritas, Candy mengaku tak canggung dan tetap merasa nyaman dengan lingkungan yang ada. 

Hal ini pun ia anggap sebagai tantangan saja. Ia lebih memilih untuk terus belajar dan berjuang dari pada mengeluh.

“Saya menganggap ini sebuah challenge (tantangan) di mana saya harus banyak belajar tentang Islam dan bahasa Arab,” ucap Candy.

Candy pun mesti belajar bahasa Arab dan materi-materi keislaman di UIN Jakarta. Perihal belajar bahasa, ia mengaku belajar di Pusat Pengembangan Bahasa (PPB) UIN Jakarta. Tak hanya sampai situ, ia juga turut belajar kepada teman-temannya.

“Ya soal bahasa Indonesia saya peroleh dari kursus di Pusat Pengembangan Bahasa. Sekarang saya sudah bisa berbahasa Indonesia,” ungkap Candy.

Setelah lulus dari UIN Jakarta, Candy pun tak lupa mengucapkan rasa syukurnya. Ia ingin agar UIN Jakarta terus berkembang.

“Doa saya semoga UIN Jakarta terus maju dan berkembang agar menjadi perguruan tinggi terkenal,” pungkas Candy. (rth)

Topik Terkait