img_title
Foto : Instagram/@ernestprakasa

IntipSeleb Lokal Ernest Prakasa terlihat geram dengan isu Citayam Fashion Week (CFW) yang belum lama ini beredar. Namun, ia bukan geram terhadap CFWYANG tersebut.

Ernest Prakasa geram dengan oknum yang mendaftarkan Citayam Fashion Week ke Hak Kekayaan Intelektual (HAKI). Penasaran bagaimana kelanjutannya? Simak ulasan selengkapnya di bawah ini.

Ernest Prakasa Tanggapi Citayam Fashion Week Didaftarkan ke HAKI

Twitter/ernestprakasa
Foto : Twitter/ernestprakasa

Ernest Prakasa memberikan tanggapannya soal isu Citayam Fashion Week didaftarkan ke HAKI. Hal ini ia lakukan melalui media sosial Twitter pribadi miliknya belum lama ini.

Ia pun turut menyinggung beberapa beberapa hal yang juga didaftarkan ke HAKI seperti Open Mic dan Roasting. Menurut Ernest, orang-orang yang melakukan hal demikian adalah orang yang serakah.

"Daftarin OPEN MIC ke HAKI. Daftarin ROASTING ke HAKI. Daftarin CITAYAM FASHION WEEK ke HAKI," tulis Ernest Prakasa dilansir IntipSeleb di Twitter pribadi miliknya di @ernestprakasa pada Senin, 25 Juli 2022.

"Serakah banget jadi manusia," tandas pria kelahiran 29 Januari 1982 itu.

Tujuan HAKI Menurut Ernest Prakasa

Twitter/ernestprakasa
Foto : Twitter/ernestprakasa

Ernest Prakasa coba menjelaskan maksud dari HAKI. Ia menyoroti huruf H yang berarti 'hak' dalam singkatan HAKI.

Ernest Prakasa pun tak habis pikir dengan orang yang mendaftarkan sesuatu yang bukan ciptaan mereka ke HAKI. Ernest bahkan melabeli mereka sebagai orang yang tak tahu malu.

"HAKI itu H-nya adalah Hak. Kok bisa-bisanya merasa berhak atas sesuatu yang bukan ciptaan mereka sendiri," ucap Ernest Prakasa.

"Gak tau malu," imbuh pria berusia 40 tahun itu.

Menurut Ernest Prakasa, HAKI itu ada untuk melindungi ide dan karya para pelaku industri kreatif di Indonesia. Ia pun terlihat menyayangkan beberapa oknum yang malah berebut untuk mendapatkan HAKI atas hal yang bukan haknya. Tak hanya sampai di situ, Ernest pun meminta oknum-oknum tersebut untuk kembali memakai hati nuraninya.

"HAKI itu dibuat untuk melindungi kreator, agar pekerja kreatif bisa sejahtera dari ide & karya mereka sendiri. Bukannya dulu-duluan maen sikat mumpung belom ada yang daftarin. Tolong lah dipake akal sehat & hati nuraninya," pungkas Ernest Prakasa.

Topik Terkait