img_title
Foto : Instagram/@nanamirdad_

IntipSeleb – Nana Mirdad memberi klarifikasi terkait berita dua pasien virus corona yang kabur di Bali. Seperti diketahui, Nana kini berdomisili di Bali sejak menikah dengan Andrew White pada 2006 lalu.

Nana menjelaskan bahwa bapak dan anak itu merupakan teman dekatnya dan Andrew. Menurutnya, dua orang itu bukan pasien positif virus corona namun harus melalui karantina yang memprihatinkan. Dia juga berharap agar masyarakat Tanah Air lebih bijak dalam bersikap saat pandemik ini merajalela. Seperti apa? Simak ulasan berikut.

Penjelasan Nana Mirdad

Nana Mirdad

Masyarakat Bali tengah dihebohkan dengan kabar dua orang ODP (orang dalam pantauan) yang kabur dari karantina. Tapi, Nana Mirdad menjelaskan bahwa bapak dan anak itu bukan pasien yang positif virus corona. Nana menjelaskan bahwa kerabatnya yang bernama Tony menjemput kedua anaknya yakni Isis dan Erica yang baru tiba dari Amerika Serikat kemarin malam.

Tony menjemput anak-anaknya (Isis dan Erica) yang baru tiba dari UK di airport kemarin malam.. Pada saat itu mereka berdua melalui pemeriksaan temperatur dan keduanya menunjukkan temperatur NORMAL. Pada saat itu temperatur Isis adalah 36,3 celcius tapi malam itu hanya Isis yang dipanggil ke ruang imigrasi, bahkan Erica, kakaknya dilepas dan dibiarkan pulang,” ungkap Nana Mirdad lewat Instagram Stories yang diunggah pada Rabu, 25 Maret 2020.

Isis harus menjalani test rapid meski tidak menunjukkan gejala sama sekali. Untuk itu, Tony menemani sang anak menjalani karantina sampai alat test rapid Covid-19 datang setelah Hari Raya Nyepi. Namun akhirnya, Tony memutuskan untuk membawa pulang sang anak dari tempat karantina karena merasa rawan terinfeksi tanpa alat pelindung diri (APD). Begitu sampai rumah, keduanya pun langsung memanggil dokter dan telah diberikan serifikat yang menyatakan kalau anaknya sehat. 

Setelah sekian lama berada di tempat tanpa dibekali APD akhirnya Tony memutuskann untuk membawa anaknya  pulang ke rumah. Sampai rumah pun mereka langsung memanggil dokter dan dokter memberikan health certificate untuk Isis, menyatakan kalau Isis sehat,” katanya.

Namun, 100 warga setempat mendatangi kediaman rekan Nana dan memaksa keduanya untuk kembali karantina sampai waktu yang tidak ditentukan meski telah menunjukkan sertifikat keterangan sehat. Data pribadi seperti foto, video, alamat hingga nomor telepon bapak dan anak itu pun tersebar. 

Malam itu juga rumah Tony pun didatanngi oleh lebih dari 100 orang, Tony bahkan menunjukkan health certificate itu namun tidak diterima dan akhirnya mereka dipaksa untuk balik ke karantina dan melewati hari Nyepi di karantina tanpa pemeriksaan kesehatan ataupun standard APD yang seharusnya. Foto, video, alamat sampai no telfon Tony dan Isis pun disebar kemana-mana seakan mereka buronan,” tuturnya.

Bapak dan anak itu dikarantina paksa di kamar mandi

Nana Mirdad

Selain itu, Nana juga mengunggah kamar mandi tempat dimana anak dan bapak itu dikarantina paksa. Kata dia,  keduanya hanya diberi nasi bungkus tanpa pengawasan medis, tanpa APD, dan surat-surat yang jelas. Bapak dan anak itu tidak diperkenankan untuk pulang sampai alat test datang.

“Ini adalah tempat mereka ditaruh sekarang, tanpa pengawasan medis, tanpa dokter, tanpa APD, tanpa  surat-surat  jelas. Mereka diberi nasi bungkus dan tidak diperkenankan untuk keluar sasmpai alat test datang,” ujarnya.

Melihat kerabatkan diperlakukan seperti tidak seharusnya, ibu dua anak ini meminta agar masyarakat lebih bijak dalam bersikap kepada orang lain di saat Covid-19 semakin marak. 

Mari kita pikirkan bersama-sama lagi siapa yang wajib ada di karantina dan siapa yang tidak. Dan bagaimana  kondisi dan ke siapa karantina di Indonesia saat ini karena efeknya bisa meredam ataupun memperburuk pandemik ini kedepannya,” pungkas Nana Mirdad.

Topik Terkait